Terbukti Lakukan Bullying, Lima Siswa SMAN 70 Jakarta Dikeluarkan dari Sekolah

Kamis, 19 Desember 2024 | 16:07 WIB
Terbukti Lakukan Bullying, Lima Siswa SMAN 70 Jakarta Dikeluarkan dari Sekolah
Ilustrasi bullying. [KlikKaltim.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak SMAN 70 Jakarta resmi mengeluarkan lima orang siswa kelas 12 dari sekolah. Hal ini merupakan buntut dari kasus perundungan alias bullying terhadap siswa kelas 10 berinisial ABF.

Kepala SMAN 70 Jakarta, Sunaryo, mengatakan kelima siswa itu kini dipindahkan ke sekolah lain. Namun, ia mengaku tak mengetahui sekolah yang mereka tuju.

Para orang tua dari pelaku bullying itu disebut Sunaryo telah menerima keputusan sekolah ini.

"Apapun yang terjadi, tata tertib sekolah tetap kita terapkan. Sudah kita arahkan untuk dipindahkan ke satuan pendidikan lain, yang lima orang (pelaku perundungan)," ujar Sunaryo kepada awak media, Kamis (19/12/2024).

Baca Juga: Siswa Babak Belur Dianiaya di WC Sekolah, Anggota DPRD Geram Kasus Bullying hingga Ultimatum Pihak SMA 70 Jakarta

"Sudah kita panggil orangtuanya (para pelaku perundungan) dan sudah menerima semuanya," lanjutnya.

Sunaryo menjelaskan, kasus bullying itu awalnya terjadi pada 28 November 2024. Pelaku mengancam akan terus menahan ponsel korban jika korban tidak memberikan uang.

Ponsel ABF juga diambil lima siswa itu dan jika ingin dikembalikan harus membayar Rp50 ribu.

"Ya dimintain uang itu, gitu. Jadi (korban) enggak punya duit. Jadi itu, kalau dia mau handphone-nya diambil, kalau mau kembali, harus ngasih uang Rp50.000, dia (korban) enggak sanggup," ucap Sunaryo.

Terkait motif para pelaku, Sunaryo mengaku tak mengetahuinya. Namun, ia mendapat informasi kelima siswa itu memang sempat ingin membuat geng di sekolah.

Baca Juga: LaLiga Gandeng KPAI Peringati Hari Anti Bullying Internasional 2024: Lawan Kebencian dan Kekerasan

Karena sudah diketahui lebih dulu, pihak SMAN 70 Jakarta mencegah pembuatan geng tersebut. Kelima siswa itu disebut telah menandatangani perjanjian untuk tidak membuat geng.

"Motifnya saya sih kurang begitu paham ya. Kalau dari perjanjian yang pernah dibuat oleh si pelaku, dia pernah ingin membuat geng. Tapi kan sudah sempat kita panggil dan kita bikin surat perjanjian," pungkas Sunaryo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI