Suara.com - Sebuah penerbangan maskapai Jet2 dari Antalya, Turki, menuju Leeds, Inggris, berubah menjadi kekacauan setelah perkelahian sengit pecah antara dua penumpang pada Jumat, 6 Desember. Insiden ini memaksa pesawat untuk melakukan pendaratan darurat di Sofia, Bulgaria.
Seorang saksi mata, yang juga penumpang dalam penerbangan tersebut, mengatakan bahwa keributan bermula sekitar 45 menit setelah lepas landas. Kedua pria yang duduk bersebelahan terlihat dalam kondisi mabuk sebelum tiba-tiba mulai berkelahi.
“Salah satu pria berdiri dan berteriak, ‘Kamu bikin kepala saya pusing!’. Tiba-tiba dia mencoba memukul pria lainnya dan bahkan berusaha mencolok matanya. Keadaan semakin kacau ketika salah satu dari mereka menggigit leher penumpang lainnya,” ungkap saksi tersebut.
Ia menambahkan, perkelahian itu berlangsung selama lima menit yang penuh kekerasan, menyebabkan kepanikan di dalam pesawat.
Baca Juga: Gelar Jajak Pendapat, Apjapi Hingga Maskapai Pantau Implementasi Penurunan Harga Tiket Pesawat
“Anak-anak berteriak ketakutan. Kami memiliki klub tinju dan biasa melihat perkelahian, tetapi ini benar-benar berbeda—sangat mengerikan. Darah berceceran di mana-mana, saya benar-benar trauma,” tambahnya.
Kericuhan semakin aneh ketika salah satu pria dikabarkan mencabut giginya sendiri dan melemparkannya ke dalam kabin pesawat.
Akibat insiden tersebut, kapten pesawat memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Sofia, Bulgaria. Polisi setempat segera naik ke pesawat dan mengeluarkan kedua penumpang yang terlibat perkelahian.
Setelah situasi dinyatakan aman, penerbangan kembali dilanjutkan namun harus mendarat di London Stansted lebih dulu sebelum akhirnya para penumpang dipulangkan ke Leeds menggunakan bus.
Perwakilan Jet2.com mengonfirmasi insiden tersebut.
Baca Juga: Naik 6 Persen, InJourney Airports Proyeksikan Penumpang Pesawat Tembus 9,27 Juta di Nataru
“Kami dapat memastikan bahwa penerbangan LS214 dari Antalya menuju Leeds Bradford dialihkan ke Bandara Sofia pada Jumat, 6 Desember, agar polisi bisa menangani dua penumpang yang berperilaku mengganggu,” ujar juru bicara Jet2.
Pihak maskapai menegaskan sikap tegas mereka terhadap perilaku tidak pantas di dalam penerbangan.
“Sebagai maskapai yang ramah keluarga, kami memiliki kebijakan nol toleransi terhadap perilaku semacam ini. Kedua penumpang tersebut telah diberikan larangan terbang seumur hidup bersama kami,” tambahnya.
Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, seorang ibu bernama Shirley Devine (44) menjadi berita utama setelah menyerang awak kabin dalam penerbangan dari Gran Canaria ke Manchester pada 30 September lalu. Devine menjadi agresif di tengah penerbangan dan sempat ditahan polisi setibanya di bandara Manchester.