Suara.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyatakan bahwa pasukan Israel tidak akan menarik diri dari "zona penyangga" di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.
Dalam kunjungannya ke puncak Gunung Hermon, yang dikenal sebagai Jabal al-Shaykh dalam bahasa Arab, Netanyahu menekankan pentingnya strategis dari wilayah yang diduduki tersebut, yang terletak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Dataran Tinggi Golan.
Pasukan Israel menduduki Jabal al-Shaykh setelah memasuki zona demiliterisasi antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, menyusul jatuhnya pemerintahan Suriah awal bulan ini.
Netanyahu mengungkapkan pada hari Selasa bahwa militer Israel akan tetap berada di Dataran Tinggi Golan hingga "ditemukan pengaturan lain yang menjamin keamanan Israel."
Baca Juga: Abaikan Tekanan Internasional, Israel Pilih Bertahan di Gunung Hermon
Dalam berita terkait, laporan media mencatat bahwa pemukim Israel telah melintasi ke Lebanon dan mendirikan tenda di area Maroun al-Ras.
Tindakan provokatif ini menyebabkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon, setelah adanya gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah.
Di samping itu, beberapa sumber melaporkan adanya penampakan pesawat tanpa awak Israel yang terbang di atas Beirut dan daerah sekitarnya.
Sejak penandatanganan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, terdapat banyak pelanggaran oleh pasukan Israel, yang menyebabkan korban di kalangan warga sipil Lebanon.
Baca Juga: Netanyahu Kunjungi Suriah, Kelompok Pemberontak Tuntut Israel Mundur