Suara.com - Otoritas Rusia mengungkap perkembangan mengejutkan terkait tewasnya Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia. Seorang warga negara Uzbekistan ditangkap dan mengakui bahwa ia menerima bayaran sebesar $100.000 atau setara Rp1,6 miliar sebagai imbalan atas aksi pembunuhan tersebut.
Kirillov dan asistennya tewas akibat ledakan bom yang ditanam di sebuah skuter listrik di depan apartemen Kirillov di Moskow pada Selasa (12/12). Pembunuhan ini menjadikannya perwira militer berpangkat tertinggi yang gugur di wilayah Rusia sejak konflik dengan Ukraina memanas.
Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa tersangka datang ke Moskow dengan misi khusus atas instruksi dinas intelijen Ukraina (SBU). Dalam video pengakuan yang dirilis oleh kantor berita Baza, pria kelahiran 1995 itu dengan detail menjelaskan kronologi tindakannya.
“Saya mendapat perintah dari dinas intelijen Ukraina. Setelah membeli skuter listrik, saya menerima bom rakitan beberapa bulan kemudian. Saya memasangnya di skuter yang diparkir di depan apartemen Kirillov,” ujar tersangka dalam video yang dirilis.
Baca Juga: Ratusan Tentara Korea Utara Dilaporkan Tewas saat Bantu Rusia Lawan Ukraina
Lebih lanjut, tersangka mengaku menggunakan kamera pengintai di mobil sewaan yang diparkir di dekat lokasi untuk memantau situasi. Setelah Kirillov keluar dari apartemen, ia meledakkan bom dari jarak jauh sesuai dengan perintah yang diberikan.
Sebagai imbalan atas aksinya, tersangka dijanjikan bayaran $100.000 (sekitar Rp1,6 miliar) dan jaminan tempat tinggal di salah satu negara di Eropa.
Pihak berwenang Rusia menyebut bahwa penyelenggara pembunuhan bermarkas di kota Dnipro, Ukraina. Mereka diduga mengoperasikan jaringan yang memanfaatkan teknologi pengawasan canggih untuk memastikan keberhasilan misi tersebut.
Sementara itu, investigasi lebih lanjut juga mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam rencana ini. Surat kabar Rusia Kommersant melaporkan bahwa satu tersangka tambahan telah berhasil diamankan.
Pembunuhan ini memperparah ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Moskow menuduh Kyiv berada di balik serangkaian aksi teror di jantung ibu kota Rusia. Namun hingga kini, pihak Ukraina belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuduhan tersebut.
Baca Juga: Rusia Tangkap Warga Uzbekistan, Dituduh Terlibat Pembunuhan Jenderal Senior di Moskow
Kematian Letnan Jenderal Igor Kirillov menandai titik penting dalam konflik ini, mengingat posisi strategisnya sebagai kepala pasukan khusus perlindungan nuklir, biologi, dan kimia Rusia. Pemerintah Rusia berjanji akan mengungkap semua aktor yang terlibat dalam rencana pembunuhan ini dan mengambil langkah tegas sebagai respons terhadap aksi tersebut.