Kekejaman Assad Dibandingkan Nazi, 100.000 Jenazah Ditemukan di Kuburan Massal Suriah

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 18 Desember 2024 | 22:25 WIB
Kekejaman Assad Dibandingkan Nazi, 100.000 Jenazah Ditemukan di Kuburan Massal Suriah
Tiga orang tewas dan satu orang lainnya terluka pada Sabtu (14/12/2024) dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan rezim Assad yang digulingkan terhadap pasukan pemerintah sementara di provinsi Latakia, Suriah, menurut laporan dari pihak keamanan. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rezim Bashar al-Assad saat ini sudah tumbang di Suriah, namun ada fakta mengejutkan ditemukannya kuburan massal yang diperkirakan berisikan lebih dari 100.000 jenazah di negara tersebut.

Bahkan, pembantaian secara sistematis ini diserupakan dengan apa yang dilakukan tentara Nazi dalam Perang Dunia II.

Hal ini disampaikan oleh jaksa penuntut kejahatan perang internasional Stephen Rapp kepada Reuters pada Rabu (17/12) setelah mengunjungi dua lokasi kuburan massal di kota Qutayfah dan Najha dekat Damaskus.

"Saya tidak meragukan jumlah tersebut setelah melihat kuburan massal ini," kata Rapp soal 100.000 lebih jenazah yang ditemukan dalam kuburan itu, dilansir dari CNA.

"Kami tidak pernah melihat yang seperti ini sejak zaman Nazi," kata Rapp, warga AS yang sebelumnya pernah terlibat dalam pengadilan kejahatan perang Rwanda dan Sierra Leone.

Baca Juga: Amerika Serikat Yakin Kesepakatan Gaza Bisa Dicapai, Tapi Tantangan Masih Ada, Apa Itu?

Saat ini Rapp bekerja sama dengan kelompok masyarakat sipil Suriah untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan perang untuk diajukan ke pengadilan.

Dia mengatakan, apa yang dilakukan rezim Assad sangat sistematis, seperti yang dilakukan tentara Nazi di masa lampau.

"Dari polisi rahasia yang menangkapi orang di jalan-jalan dan rumah, sampai sipir penjara dan interogator yang membuat kelaparan dan menyiksa mereka sampai mati, sampai ke supir truk dan buldozer yang menyembunyikan mayat-mayat mereka, ada ribuan orang yang bekerja dalam sistem pembunuhan ini," ujar Rapp.

"Kita bicara soal sistem teror yang dilakukan negara, yang telah menjadi mesin kematian."

Assad kini kabur ke Moskow, Rusia, setelah Damaskus berhasil dikuasai pasukan pemberontak pada 8 Desember lalu, mengakhiri perang saudara selama lebih dari 13 tahun di negara itu. Kini transisi pemerintahan tengah berlangsung secara damai di Suriah.

Baca Juga: Israel Serang Brutal Rumah Sakit di Gaza, ICU Hangus Terbakar

Diperkirakan ada ratusan ribu orang warga Suriah yang dibunuh Assad sejak 2011 karena dianggap melawan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI