Suara.com - Djohan Emir Setijoso resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris Bank Central Asia (BCA). Keputusan tersebut diumumkan secara resmi pada Senin (16/12/2024).
Pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Raymon Yonarto.
“Perseroan telah menerima surat atau fakta pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari jabatannya selaku material Presiden Komisaris BCA,” ujar Raymon dalam pernyataannya, Rabu (18/12/2024).
Dikutip dari berbagai sumber, Djohan Emir Setijoso yang termasuk salah satu tokoh penting di dunia perbankan Indonesia itu lahir di Jakarta pada 25 Juni 1941.
Djohan Emir Setijoso dikenal sebagai bankir dengan pengalaman panjang di dunia perbankan Indonesia. Ia memulai kariernya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 1965. Di sana, ia menempati berbagai posisi strategis, termasuk kepala cabang BRI di Cirebon dan pembuka cabang BRI di luar negeri.
Setelah menghabiskan 33 tahun di BRI, Djohan bergabung dengan BCA pada tahun 1998. Di bawah kepemimpinannya, BCA semakin berkembang menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.
Sebagai salah satu bankir terkemuka, Djohan Emir Setijoso juga dikenal memiliki kekayaan yang signifikan. Menurut data Kontan, pada tahun 2023, kekayaan Djohan diperkirakan mencapai Rp956,8 miliar. Kekayaan ini sebagian besar diperoleh dari kepemilikan 106,6 juta lembar saham BBCA.
Dari jumlah saham tersebut, Djohan menerima dividen yang cukup besar, mencapai Rp 21,8 miliar pada tahun 2022, setelah BCA membagikan dividen sebesar Rp 205 per lembar saham.
Selama masa jabatannya, Djohan Emir Setijoso tidak hanya dikenal sebagai bankir sukses tetapi juga sebagai pemimpin yang visioner. Banyak torehan prestasi yang ia raih, baik saat di BRI maupun di BCA, menjadikannya salah satu tokoh perbankan yang dihormati di Indonesia.
Pengunduran diri Djohan dari BCA menandai akhir dari perjalanan panjangnya di dunia perbankan. Namun, kontribusinya terhadap perkembangan perbankan Indonesia akan terus dikenang.