Banyak Kasus Polisi Salahgunakan Senpi, Ketua Komisi III Malah Bela Kapolri: Apa yang Mau Dievaluasi?

Selasa, 17 Desember 2024 | 19:16 WIB
Banyak Kasus Polisi Salahgunakan Senpi, Ketua Komisi III Malah Bela Kapolri: Apa yang Mau Dievaluasi?
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.(Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak perlu dievaluasi pasca banyaknya rentetan kasus yang pelakunya melibatkan anggota kepolisian.

Menurutnya para pelaku hanyan lah oknum saja, tak perlu sampai pucuk pimpinannya dievaluasi.

Hal itu disampaikan Habibur menanggapi pertanyaan awak media apakah perlu Kapolri dievaluasi meengingat banyaknya kasus angggota kepolisian lakukan penyalahgunaan senjata api.

"Kalau namanya kasus, dimana saja ada, yang namanya oknum dimana saja ada. Apa kaitannya dengan Kapolri?," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Baca Juga: Profil 2 Jenderal Polisi yang Ditugaskan Kapolri untuk Tangkap Fredy Pratama

Ia mengklaim jika kepemimpinan Listyo sama sekali tak ada masalah.

"Kau diarahkan ke kepemimpinan Kapolri. Kepemimpinan Kapolri tidak ada masalah, saya kasih nilai 9 dari 10. Saya berani mempertaruhkan kedudukan saya. Apa yang mau dievaluasi?," ujarnya.

Terkait oknum di POlri kata Habibur, pihaknya hanya cukup menindak kepada jajaran di bawah Kapolri seperti Irwasum hingga Propam.

"Jauh sekali pak. Jauh sekali pak. Misalnya ada oknum wartawan nih, jual-beli berita. Masa pimrednya kita ini... tidak juga. Tapi diperiksa juga pak. Enggak, enggak ada. Jauh. Jangan memaksa," pungkasnya.

Untuk diketahui baru-baru ini adalagi kasus anggota kepolisian menebak warga sipil hingga tewas.

Baca Juga: Gembong Narkoba Masih Bebas Berkeliaran, Kapolri: Cepat atau Lambat Fredy Pratama Harus Ditangkap!

Pelakunya adalah Anggota Polres Palangkaraya, Brigadir Anton yang menjadi tersangka usai melakukan pembunuhan serta pencurian dengan kekerasan bersama seseorang bernama Hariyono pada 27 November 2024. Kasus ini terungkap usai adanya penemuan jenazah ternyata merupakan korban berinisial BA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI