Sekolah Jadi Medan Perang, Siswa Tembak Guru dan Temannya di Amerika Serikat

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 15:48 WIB
Sekolah Jadi Medan Perang, Siswa Tembak Guru dan Temannya di Amerika Serikat
Ilustrasi penembakan dengan memakai senjata api. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi penembakan di sebuah sekolah di Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat menyebabkan dua orang tewas dan enam lainnya terluka.

Peristiwa penembakan yang terjadi di Sekolah Kristen Abundant Life, yang memiliki kelas mulai dari TK hingga kelas 12, di Kota Madison itu diketahui dilakukan oleh seorang siswa.

Korban jiwa adalah seorang guru dan seorang siswa. Tersangka, yang merupakan seorang siswa, juga tewas.

"Hari ini adalah hari yang menyedihkan, tidak hanya bagi Madison tetapi juga bagi seluruh negara kita," kata Kepala Polisi Madison, Shon Barnes.

Baca Juga: Vanuatu Dilanda Gempa 7,3 Magnitudo, Peringatan Tsunami Ditetapkan

"Setiap anak, setiap orang di gedung itu, adalah korban, dan akan menjadi korban selamanya. Trauma seperti ini tidak akan hilang begitu saja," ujarnya.

Kepolisian Madison mengatakan bahwa jumlah korban jiwa sebanyak lima orang, yang sebelumnya diumumkan kepada pers, adalah data yang keliru.

"Jadi, ada tiga orang yang meninggal. Total yang terluka sebanyak sembilan orang, termasuk mereka yang meninggal tersebut," kata kepolisian melalui Facebook.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden telah mendapat informasi mengenai penembakan tersebut.

"Pejabat senior Gedung Putih sedang berhubungan dengan mitra lokal di Madison untuk memberikan dukungan sesuai kebutuhan," kata wakil sekretaris pers Emilie Simons dalam pernyataan.

Baca Juga: Ide Kado Natal Untuk Guru, Mudah Didapatkan Dan Bermakna

AS sudah selama bertahun-tahun terkenal karena penembakan mematikan di sekolah, yang terjadi secara berkala dan beberapa di antaranya menewaskan puluhan korban.

Banyak kalangan di masyarakat mengecam masalah kontrol senjata yang kurang diperketat sehingga anak-anak terus menjadi korban jiwa. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI