Suara.com - Abu Mohammed al-Jolani, pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang turut menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengumumkan pada Senin (16/12) bahwa pasukan oposisi di Suriah akan dibubarkan dan para pejuangnya akan digabungkan ke dalam unit tentara reguler.
"Semua faksi akan dibubarkan, dan para pejuang akan dilatih untuk bergabung dengan barisan kementerian pertahanan. Semua akan tunduk pada hukum," kata al-Jolani, yang kini menggunakan nama asli Ahmed al-Sharaa, dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Pada hari yang sama, al-Jolani mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh internasional dan delegasi.
Sebelumnya, utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, mengatakan bahwa dia bertemu dengan al-Jolani dan menyampaikan bahwa Suriah harus memiliki transisi yang kredibel dan inklusif.
Baca Juga: Berkedok Pabrik Cokelat, Bisnis Narkoba Milik Rezim Assad Kini Terbongkar!
Dalam pertemuan terpisah dengan delegasi Inggris, al-Jolani menekankan pentingnya pencabutan sanksi internasional terhadap Damaskus agar para pengungsi yang terdampak perang dapat kembali ke Suriah.
"Pembicaraan kami juga menyoroti pentingnya memulihkan hubungan dengan London dan menegaskan pentingnya mengakhiri semua sanksi yang diberlakukan pada Suriah agar warga Suriah yang mengungsi bisa kembali ke negara mereka," ujar al-Jolani, seperti yang dilaporkan melalui saluran Telegram kelompoknya.