Suara.com - Pemerintah telah mengidentifikasi berbagai potensi tantangan, termasuk peningkatan mobilitas masyarakat yang diperkirakan mencapai 110 juta orang menjelang Nataru.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (16/12/2024).
Ia mengatakan pIdentifikasi tersebut dilakukan mengikuti instruksi Pesiden Prabowo Subianto kepada jajaran kabinet untuk fokus terhadap isu kelancaran, keselamatan, dan keamanan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Tadi Bapak Presiden Prabowo menyampaikan dan menekankan kepada kita semua agar masing-masing kementerian dan stakeholder yang memang bertanggung jawab pada isu kelancaran, keselamatan, dan keamanan nataru terutama juga diantaranya untuk meyakinkan agar saudara-saudara kita yang merayakan Natal ini bisa beribadah dengan baik dan merasa aman dan nyaman," tutur AHY.
Berdasarkan laporan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri dan TNI telah menyiapkan personel untuk mengamankan rumah ibadah, jalur perjalanan, serta titik rawan lainnya.
Tak hanya itu, berbagai fasilitas pendukung, mulai dari bandara, dermaga, stasiun, hingga terminal, juga telah disiapkan untuk mengakomodasi lonjakan perjalanan.
“Jadi jalan tol di pulau Jawa yang operasional itu sepanjang 1.830 KM. Kemudian tempat istirahat dan pelayanan yang dipersiapkan itu ada 90 secara keseluruhan dan 422 gerbang tol beroperasi,” ujar AHY.
Sementara itu di sektor perdagangan, ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga turut menjadi prioritas pemerintah agar tetap stabil. Pemerintah juga memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik dalam kondisi yang aman.
“Tadi Menteri ESDM juga menjelaskan secara umum sudah siap dan tentu akan terus diantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi terkait dengan ketersediaan bahan bakar dan juga listrik, suplai listrik agar sekali lagi ketika ada demand yang tinggi semuanya tetap terjaga dengan baik,” kata AHY.
Baca Juga: Prabowo Kerahkan 15 Ribu Petugas buat Amankan Jaringan Internet di Libur Nataru
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan. Mulai dari menyiapkan posko pemantauan di berbagai titik rawan, rekayasa lalu lintas di ruas-ruas padat seperti Jakarta-Cikampek, termasuk penambahan satu lajur menjadi empat lajur.
“Ini juga akan terus kita kawal, kita monitor melalui command center atau posko yang digelar di berbagai titik yang memiliki kerawanan atau kerentanan terhadap situasi yang membuat traffic itu perlu dikontrol lebih baik lagi,” kata AHY.
Gelar Ratas
Presiden RI Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas mengenai Persiapan Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025. Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih, termasuk beberapa menteri, Kapolri dan Panglima TNI hadir.
Membuka rapat terbatas atau ratas, Prabowo mengatakam dirinya sengaja mengumpulkan para menteri dan pejabat terkait pada Senin sore. Tujuannya adalah untuk mengecek dan memastikan kesiapan menghadapi Hari Natal tahun 2024 dan tahun baru 2025.
"Agar seluruh lapisan masyarakat dapat menjalankan hari-hari tersebut dengan penuh kebaikan, penuh sukacita dan yang tepenting dengan penuh rasa aman dan nyaman," kata Prabowo di Kantor Presiden, komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/12/2024).
Prabowo mengatakan persiapan perayaan Natal dan tahun baru sudah dibahas dalam beberapa kali rapat. Ia meyakini bahwa jajaran kabinet juga sudah melakukan koordinasi dan persiapan secara baik.
"Tapi saya ingin juga mendapatkan laporan yang terkini dari pihak keamanan juga, dari sektor transportasi, kemudian laporan tentang pasokan bahan bakar, ketersedian bahan pangan, dan bahan-bahan pokok lainnya, juga sektor tenaga kerja, dan sektor pariwisata," kata Prabowo.
Ia lantas meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyampaikan laporan.
"Kalau begitu dengan demikian saya mungkin persilakan mungkin Kapolri akan melaporkan. Terima kasih," kata Prabowo.
Adapun yang hadir dalam Ratas membahas Persiapan Nataru, di antaranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Politik Keamanan Budi Gunawan, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Pariwisata Widianti Putri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi Bahlil Lahadalia, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BIN Herindra, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.