KPK Kebut Analisa LHKPN Selesai dalam 3 Hari, Dedy Mandarsyah Berpeluang Dipanggil

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 16 Desember 2024 | 18:22 WIB
KPK Kebut Analisa LHKPN Selesai dalam 3 Hari, Dedy Mandarsyah Berpeluang Dipanggil
Sri Meilina - Dedy Mandarsyah, orang tua Lady Aurellia Pramesti (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango memperkirakan analisis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat (BPJN Kalbar) Dedy Mandarsyah rampung dalam waktu tiga hari.

"Biasanya cepat saja, paling 2-3 hari," kata Nawawi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (16/12/2024).

Menurut Nawawi, mengenai apakah KPK akan mengundang Dedy Mandarsyah untuk klarifikasi, tergantung hasil analisis dari tim Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK.

"Tergantung, kalau ada hal yang perlu dilakukan konfirmasi mereka akan panggil," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

Nawawi kemudian menambahkan pihak KPK pasti akan mengundang yang bersangkutan untuk klarifikasi apabila ada temuan.

"Biasanya kalau klarifikasi dipanggil," tambahnya.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK Herda Helmijaya mengatakan bahwa pihaknya masih menganalisis LHKPN Dedy Mandarsyah.

"Analisis masih berlangsung, namun pada akhirnya KPK sesuai kewenangannya pasti akan melakukan klarifikasi dan konfirmasi pada para pihak terkait," kata Herda saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Herda mengungkapkan salah satu poin dalam analisis LHKPN adalah asal usul kekayaan yang dilaporkan dan menganalisis apakah ada anomali soal harta yang dilaporkan ke KPK.

Baca Juga: Ditolak Johanis Tanak, Ketua KPK Baru Setyo Budiyanto Ungkap Pentingnya OTT buat Berantas Korupsi

"Kalau mau analisis anomali, cara sederhana lihat saja komposisi harta bergerak dan jumlah kasnya. Lihat letak posisi harta dan nilai pasarnya serta lihat posisi kas yang dia punya dikaitkan dengan profil pekerjaan, lalu analisis lonjakannya dan pernah menjabat di mana saja," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI