Hari Jalan 20 Desember: Menapak Sejarah Ruas dan Jembatan Penyatu Nusantara, Teknologi Nasional Paten Internasional

Senin, 16 Desember 2024 | 14:37 WIB
Hari Jalan 20 Desember: Menapak Sejarah Ruas dan Jembatan Penyatu Nusantara, Teknologi Nasional Paten Internasional
Nor Iskandar, Juara 3 Lomba Foto Bina Marga dalam Rangka Hari Jalan 2024. (Dok: Bina Marga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jalan raya dan jembatan adalah infrastruktur yang menjadi saksi pertumbuhan bangsa Indonesia. Selain menjadi urat nadi perekonomian juga memberikan andil dalam pembangunan ke seluruh pelosok Nusantara.

Sederet ruas jalan dan jembatan di negeri kita telah menjadi ikon kebanggaan bangsa. Contohnya Jembatan Semanggi, di Ibu Kota Jakarta. Pembangunannya diinisiasi Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Ir Sutami, dan diresmikan Gubernur Jakarta Soemarno Sosroatmodjo pada 19 Juli 1962. 

Inilah jembatan nasional pertama yang menerapkan teknologi beton pratekan, dan dibangun khusus saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV (24 Agustus 4 September 1962). 

Konstruksi Jalan Raya Indonesia Diakui Dunia

Erianto, Juara Favorit Lomba Foto Bina Marga dalam Rangka Hari Jalan 2024. (Dok: Bina Marga)
Erianto, Juara Favorit Lomba Foto Bina Marga dalam Rangka Hari Jalan 2024. (Dok: Bina Marga)

Itu baru sepenggal kisah tentang ruas Semanggi. Masih banyak jembatan dan jalan raya di Indonesia bernilai historis, sarat teknologi, serta menjadi bagian dari perjalanan bangsa.

Seperti Jagorawi sebagai cikal bakal perkembangan jalan tol di Indonesia, di mana Ir Sutami pada  9 Januari 1970 mengusulkan pembangunan Djakarta By Pass dari Cililitan ke Ciawi sepanjang 50 km kepada Presiden Soeharto. Gagasan direalisasikan tiga tahun kemudian, melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat. Dana mencapai USD 10.371.648 dari Indonesia dan USD 22.835.329 dari Amerika Serikat.

Inisiatif pembangunan jalan dari Jakarta ke Bogor dan Ciawi itu sejatinya mengemuka pada 1955 dari Walikota Jakarta, Raden Sudiro. Namun berkaitan dengan kemampuan keuangan pemerintah, maka saat itu belum ditanggapi serius dari pemerintah provinsi mau pun pusat.  

Presiden Soeharto meresmikan Jalan Tol Jagorawi pada 9 Maret 1978, sebagai jalan tol pertama di Indonesia.

Kemudian Indonesia juga memiliki jalan nasional pertama yang menggunakan pondasi Konstruksi Cakar Ayam.  Yaitu Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo yang menghubungkan Pluit – Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, diresmikan Presiden Soeharto pada 28 Maret 1985. 

Baca Juga: Cek Sekarang! Pemenang Lomba Video Pendek Hari Jalan 2024

Konstruksi Cakar Ayam adalah hasil penemuan  Prof. Dr. Sedyatmo pada 1962 saat memimpin proyek pembangunan tujuh menara listrik di daerah berawa kawasan Ancol. Karya ini mendapatkan pengakuan secara global dan telah memperoleh hak paten internasional dari beberapa negara, seperti Indonesia, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Belanda, sampai Denmark.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI