Suara.com - Pidato Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuai sorotan publik di media sosial. Kali ini terkait penggunaan kata 'para'.
Sebuah potongan video pidato Wapres Gibran beredar di media sosial X. Diduga pidato itu adalah saat putra Joko Widodo itu memberikan sambutan dalam acara Fatayat NU 2024.
Dalam video yang dibagikan oleh akun X @PUTRY_NUSANTARA, terekam Gibran Rakabuming mengenakan kemeja berwarna biru tua dan cokelat serta mengenakan peci hitam sedang berdiri untuk menyampaikan sambutan.
"Yang saya hormati, tokoh-tokoh, para-para tokoh agama, para-para kiai, para-para ibu nyai, yang hadir pada pagi hari ini..." ujar Gibran dalam pidatonya.
Jika meruju kamus KBBI, kata penyerta yang menyatakan pengacuan ke kelompok atau bisa berarti bermakna jamak.
"Para itu sudah menunjukkan jamak lebih dari satu, nggak perlu diulang menjadi para-para," cuit pemilik akun dalam keterangan pada unggahannya.
Video itu pun langsung menjadi perhatian warganet. Tak sedikit publik yang mempertanyakan kemampuan pemahaman Bahasa Indonesia oleh Gibran. Pasalnya, kemampuan untuk berpidato dengan baik seharusnya dimiliki oleh seorang wakil presiden.
"Mas Wapres ada baiknya mas Wapres belajar lagi berbahasa Indonesia yang baik ya," komentar @rat**********
"Para-para adalah rak yang terbuat dari kayu dan bambu dan biasanya terletak di dapur (kalau sekarang orang dikenal dengan nama kitchen set), bahasa zaman dulu yang sangat jarang digunakan," balas netizen lainnya.