Tumpah ke Jalanan, Kondisi Terkini Tanggul Koja Jakut usai Jebol Akibat Air Laut Meluap

Minggu, 15 Desember 2024 | 22:35 WIB
Tumpah ke Jalanan, Kondisi Terkini Tanggul Koja Jakut usai Jebol Akibat Air Laut Meluap
Penampakan tanggul di kawasan Rawa Badak, Jakarta Utara jebol akibat air laut meluap. (Tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar video di media sosial yang merekam detik-detik tanggul di daerah Cipeucang, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara jebol akibat air laut meluap. Belakangan diketahui air yang sempat merendam daratan tersebut sudah surut.

Agus Susanto yang berada di lokasi mengatakan air laut sudah meluap ke daratan sejak pukul 06.30 WIB, Minggu (15/12). Ia mengatakan yang jebol bukan tanggul.

"Sebenarnya sih bukannya tanggul ya. Jadi dia itu kaya dak taman kemungkinan ada rembesan atau apa, itu jadi enggak kuat nahan. Akhirnya jebol lah tanggul itu," kata Agus kepada Suara.com, Minggu (15/12/2024).

Penampakan tanggul di kawasan Rawa Badak, Jakarta Utara jebol akibat air laut meluap. (tangkapan layar/ist)
Penampakan tanggul di kawasan Rawa Badak, Jakarta Utara jebol akibat air laut meluap. (tangkapan layar/ist)

Luapan air tersebut kemudian menggenangi sekitar Jalan Cipeucang hingga ketinggian 40 cm sampai 50 cm.

Baca Juga: Buka Suara Kasus Anak Bos Roti di Jaktim Aniaya Karyawati, Ajudan Prabowo: Yang Bersangkutan Kabur

Agus mengatakan air laut yang menggenangi kawasan Cipeucang tersebut sudah surut pada pukul 15.00 WIB. Ia memastikan kawasan tergenang akibat luapan air laut, bukan hujan.

"Ujan mah enggak, enggak ujan," ujarnya.

Adapun warga sekitar yang terdampak masih memilih bertahan di rumah masing-masing.

"Cuma pada bertahan di rumah," kata Agus.

Kekinian instansi terkait dari Dinas SDA sudah menanggulangi kejadian. Agus berujar mereka sudah membendung area tanggul yang jebol.

Baca Juga: Pose Salam Komando, Jejak Digital Anak Bos Toko Roti di Jaktim Penganiaya Karyawati Dikuliti: Benarkah Kebal Hukum?

"Dari instansi terkait SDA hanya membendung tanggul agar esok harinya air laut tidak naik ke darat," kata Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI