Investasi dan Dampak Ekonomi
![Situasi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/15/53028-kawasan-industri-terpadu-batang.jpg)
Saat ini, nilai investasi di KIT Batang mencapai Rp18,7 triliun, dan ditargetkan terus meningkat.
Melihat hal itu, Ekonom Universitas Diponegoro, Wahyu Widodo, menyebut kawasan ini bisa sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional. Dengan kontribusi industri manufaktur yang mendominasi PDRB Batang sebesar 32,7 persen, pertumbuhan ekonomi kabupaten ini diperkirakan bisa mencapai 6,5 persen di masa depan.
“Transmisi pertumbuhan ini akan mengubah KIT Batang menjadi kawasan industri khusus (KIK) yang berorientasi pada keberlanjutan dengan energi hijau, sekaligus menciptakan kota baru yang terintegrasi,” ujar Wahyu.
Namun, tantangan terbesar adalah kebutuhan tenaga kerja terampil dan urbanisasi yang tidak terhindarkan. KIT Batang harus memastikan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja menjadi prioritas utama.
Harapan Masa Depan KIT Batang
Ngurah optimistis, pada 2026 KIT Batang akan membuka lahan baru seluas 100 hektare, disertai pengembangan pelabuhan multifungsi untuk mendukung aktivitas industri.
"Dalam 2-3 tahun ke depan, berbagai fasilitas akan mulai beroperasi, menjadikan KIT Batang salah satu ikon pembangunan kota mandiri berbasis industri di Indonesia," ujar Ngurah.
Baca Juga: Penasaran Wihaji Calon Menteri Apa? Mantan Bupati Batang Sumringah Pasca Dipanggil Prabowo