Para diplomat yang hadir menegaskan kembali dukungan penuh mereka terhadap kesatuan, integritas wilayah, dan kedaulatan Suriah, penghormatan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak perempuan dan minoritas, serta pelestarian institusi negara yang melayani kepentingan rakyat Suriah dan menyediakan layanan penting vital mereka.
Pemberian akses tanpa batas untuk bantuan kemanusiaan, perlindungan terhadap semua fasilitas diplomatik asing dan personelnya ikut menjadi sejumlah isu yang ditekankan dalam pernyataan tersebut.
Selain itu, mereka mengulangi seruan kepada semua pihak untuk menghentikan pertempuran dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah Suriah sesuai dengan prinsip-prinsip Piagam PBB.
Sebuah seruan yang tampaknya ditujukan pada Israel yang telah bergerak masuk ke Suriah melampaui zona penyangga yang sebelumnya disepakati.
Adapun sebelumnya, para diplomat Arab bertemu secara terpisah dan mengeluarkan pernyataan yang menyerukan transisi politik secara damai dan inklusif yang mengarah pada pemilihan umum dan konstitusi baru.
Para diplomat Arab yang menghadiri pembicaraan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mencari jaminan dari Turki bahwa negara itu mendukung hal ini, serta mencegah pemisahan Suriah berdasarkan garis sektarian.