Aktivitas Pangkalan Militer Rusia di Suriah Meningkat Pasca Penggulingan Bashar al-Assad

Bella Suara.Com
Sabtu, 14 Desember 2024 | 18:46 WIB
Aktivitas Pangkalan Militer Rusia di Suriah Meningkat Pasca Penggulingan Bashar al-Assad
Arsip - Presiden Suriah Bashar al-Assad menunggu kedatangan mitranya dari Prancis di Damaskus, Suriah, pada tanggal 3 September 2008. [Louai BESHARA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah pesawat kargo Rusia dilaporkan meninggalkan pangkalan udara Hmeimim di kota pelabuhan Latakia, Suriah, menuju Libya pada Sabtu pagi, hanya beberapa hari setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh oposisi. Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat keamanan Suriah yang berjaga di luar fasilitas tersebut.

Menurut sumber tersebut, peningkatan aktivitas terlihat di pangkalan udara Hmeimim sepanjang hari. Selain keberangkatan pesawat kargo, pesawat Ilyushin II-76 dan helikopter Alligator terlihat mendarat di pangkalan tersebut. Helikopter-helikopter juga terpantau berpatroli di dalam area pangkalan, sementara jet tempur SU-34 mendarat untuk mengisi bahan bakar. Tak hanya itu, sebuah zeppelin terlihat melayang di atas pangkalan, dan dua truk dengan bendera Rusia melintas di dalam kompleks militer.

Citra satelit yang dirilis pada Jumat menunjukkan pemindahan peralatan militer di pangkalan Hmeimim, termasuk keberadaan dua pesawat kargo Antonov AN-124 yang terparkir di landasan.

Rusia Tetap Menjaga Kehadiran di Suriah

Rusia, yang telah lama menjadi sekutu utama Bashar al-Assad, memberikan suaka kepada mantan pemimpin Suriah tersebut setelah ia melarikan diri dari Damaskus saat pasukan oposisi mendekati ibu kota. Dalam pernyataannya, Moskow menegaskan keinginannya untuk mempertahankan dua pangkalan militernya di Suriah, yaitu pangkalan udara Hmeimim di Latakia dan pangkalan laut di Tartous. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya berkelanjutan melawan terorisme internasional.

Baca Juga: Utusan PBB Desak Dunia Internasional Hindari Kehancuran Suriah Pasca Jatuhnya Bashar al-Assad

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, pada Kamis lalu mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan kontak dengan Komite Politik Administrasi Operasi Militer Suriah.

"Pembicaraan berlangsung dengan cara yang konstruktif," ujar Bogdanov.

Pengaruh Geopolitik Rusia di Timur Tengah

Penggulingan Bashar al-Assad menandai babak baru dalam dinamika politik Suriah, tetapi kehadiran militer Rusia di wilayah tersebut menunjukkan bahwa Moskow masih bertekad menjaga pengaruh strategisnya di kawasan. Langkah ini juga mencerminkan kepentingan Rusia untuk mempertahankan akses ke Laut Mediterania melalui pangkalan di Tartous dan mengukuhkan posisinya dalam percaturan geopolitik Timur Tengah.

Meski demikian, peningkatan aktivitas militer ini memunculkan spekulasi tentang langkah Rusia selanjutnya, termasuk kemungkinan pengiriman dukungan ke wilayah lain seperti Libya. Perkembangan ini akan terus diawasi oleh komunitas internasional, mengingat dampaknya terhadap stabilitas kawasan yang telah lama dilanda konflik.

Baca Juga: 50 Tahun Terlarang, Warga Suriah Akhirnya Injakkan Kaki di Resor Mewah Dinasti Assad

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI