Tragis! Bocah 4 Tahun Diterkam Jakal Rabies Hingga Wajahnya Rusak

Bella Suara.Com
Sabtu, 14 Desember 2024 | 15:56 WIB
Tragis! Bocah 4 Tahun Diterkam Jakal Rabies Hingga Wajahnya Rusak
Ilustrasi anak perempuan (unsplash.com/Nuno Alberto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan brutal oleh seekor jakal rabies terhadap seorang gadis kecil di desa terpencil Bangladesh telah mengguncang komunitas setempat dan memicu perhatian luas terhadap meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar. Musqan, bocah empat tahun, menjadi korban terbaru dalam serangkaian serangan yang semakin sering terjadi akibat deforestasi dan perubahan iklim yang merusak habitat hewan.

Peristiwa itu terjadi di siang bolong ketika Musqan sedang bermain di sawah. Seekor jakal yang terinfeksi rabies tiba-tiba menyerangnya, menggigit wajahnya dengan agresi membabi buta.

“Seekor jakal mendorongnya ke tanah dan menggigit tanpa henti,” ujar Ishrat Jahan, bibi Musqan.

Meski warga berhasil membunuh jakal tersebut, trauma mendalam masih menyelimuti desa.

Baca Juga: Lagi! Warga Bangladesh Berenang ke India, Mengaku Disiksa dan Takut Diculik

Hewan Jakal (Dok. Instagram)
Hewan Jakal (Dok. Instagram)

Jakal emas (golden jackal), yang biasanya aktif di malam hari, mulai muncul pada siang hari, menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa. Menurut Zoheb Mahmud, seorang peneliti satwa di Universitas Independen Dhaka, perubahan ini merupakan dampak dari hilangnya habitat secara bertahap.

“Dulu, mereka adalah makhluk pemalu. Namun kini, mereka mulai menatap manusia, bahkan muncul di siang hari,” ujar Mahmud.

Hilangnya habitat ini semakin parah dengan urbanisasi dan penebangan hutan yang masif. Data Global Forest Watch mencatat Bangladesh kehilangan 17.800 hektar tutupan hutan pada 2022, setara tiga kali luas Manhattan.

“Jika penghancuran habitat tidak dihentikan, serangan oleh jakal tidak akan berakhir,” tambah Mahmud.

Bangladesh, salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim, mengalami cuaca ekstrem yang semakin sering dan parah. Banjir besar pada September lalu, yang kedua dalam dua tahun berturut-turut, memaksa satwa liar, termasuk jakal, keluar dari hutan yang tergenang ke pemukiman manusia.

Baca Juga: Ditolak Bangladesh, Malaysia Resmi Uji Coba Lawan Laos

“Karena banjir, jakal kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan mereka,” kata Obaidul Islam, korban gigitan jakal di distrik Nilphamari. “Mereka datang dan menggigit lebih dari selusin orang di desa kami.”

Rakibul Hasan Mukul, direktur eksekutif kelompok satwa liar Arannayk, menjelaskan bahwa banjir ekstrem mempercepat erosi lahan dan mendorong deforestasi. “Manusia membersihkan semak-semak di sekitar lahan basah untuk pertanian, yang memaksa mamalia kecil seperti jakal kehilangan habitat mereka,” katanya.

Rumah sakit di Bangladesh melaporkan lonjakan tajam korban gigitan jakal tahun ini. Di Rumah Sakit Distrik Munshiganj, selatan Dhaka, 20 pasien dirawat dalam satu hari pada September lalu, sementara Rumah Sakit Dinajpur mencatat 12 kasus dalam satu hari.

“Kasus gigitan jakal meningkat secara drastis. Kami secara rutin menerima pasien seperti ini,” kata Mohammad Fazlur Rahman, kepala rumah sakit Dinajpur.

Rabies, yang menyebar melalui gigitan hewan, membuat jakal menjadi agresif dan kehilangan rasa takut terhadap manusia. Tanpa pengobatan segera, penyakit ini hampir selalu fatal bagi manusia.

Musqan selamat dari rabies berkat pengobatan cepat yang melibatkan vaksinasi dan perawatan intensif selama tiga hari. Namun, wajahnya mengalami luka parah yang memerlukan operasi rekonstruksi.

“Kami dapat mencegah rabies dengan vaksin,” kata Dr. Ariful Bashar, salah satu dokter yang merawat Musqan.
“Namun, sebagian besar korban gigitan jakal mengalami luka parah yang membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki deformasi.” lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI