Tak Terima Dianggap Puna Nyali Kecil, Alex Marwata Tantang Dewas KPK Sebut Pimpinan yang Dimaksud

Sabtu, 14 Desember 2024 | 14:15 WIB
Tak Terima Dianggap Puna Nyali Kecil, Alex Marwata Tantang Dewas KPK Sebut Pimpinan yang Dimaksud
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata. (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, merespons pernyataan Dewan Pengawas atau Dewas KPK yang menyebut pimpinan lembagai antikorupsi bernyali kecil.

Alex mempertanyakan siapa pimpinan yang dimaksud, sebab menurutnya komisioner KPK berjumlah lima orang.

"Pimpinan yang mana? Pimpinan kan ada lima," kata Alex dikutip pada Sabtu (14/12/2024).

Menurutnya daripada mengomentari nyali pimpinan, seharusnya Dewas KPK memotret secara utuh persoalan penanganan korupsi.

Baca Juga: Fitroh Rohcahyanto Janji Kembalikan Marwah KPK Saat Dirinya Jadi Pimpinan

"Apa benar pimpinan tidak punya nyali atau atau ada hal lain yang menghambat penanganan korupsi di KPK," jelasnya.

Dia menjelaskan maksud dari hambatan lain dalam upaya pemberantasan korupsi di KPK. Menurutnya semua pihak yang bekerja di KPK harus menghindari konflik kepentingan.

"Semua pihak yang bekerja di KPK harus bisa menghindari konflik/benturan kepentingan dengan instansi asal dan pimpinan instansi asal pegawai KPK. Pimpinan harus tegak lurus menjalankan visi misi KPK tanpa ada kepentingan lainnya," tegasnya.

Sebelumnya Anggota Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris yang menilai pimpinan KPK memiliki nyali kecil berawal saat dirinya mengomentari sejumlah pelanggaran etik.

Setidaknya kata dia, tiga pimpinan KPK terjerat pelanggaran etik. Alhasil para pimpinan tidak bisa memberikan teladan kepada para insan KPK, khususnya integritas.

Baca Juga: Rencana Awal Pimpin KPK, Setyo Budiyanto Bakal Bahas Program 100 Hari Usai Dilantik

Lalu kemudian dia menyinggung soal nyali para pimpinan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Apakah pimpinan itu ada atau memiliki nyali, mungkin ada, tapi masih kecil. Ke depan dibutuhkan pimpinan yang memiliki nyali besar dalam pemberantasan korupsi,” kata Syamsudin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI