![Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/15/72730-calon-wakil-menteri-kabinet-prabowo-dudung-abdurachman.jpg)
"Pak Mar sendiri juga mengatakan bahwa ini harus merupakan bahan evaluasi total, dan ketika saya menyampaikan seruan untuk taubatan nasuha itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti PPP, PPP tidak masuk ke Senayan," kata Rommy ditemui usai pembukaan Mukernas PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2024) malam.
Ia mengatakan, jika Mukernas ini juga harus dijadikan momentum agar Mardiono ksatria menyampaikan permohonan maaf usai gagal bawa PPP lolos ke Parlemen.
Selain itu, Rommy meminta forum Mukernas ini bisa secara ikhlas membuka diri hadirnya calon-calon ketua umum berasal dari eksternal partai untuk Muktamar 2025.
"Dan tentunya menyediakan diri untuk secara ikhlas menyiapkan Muktamar bagi hadirnya calon-calon pemimpin baru PPP, baik dari dalam maupun dari luar," katanya.
Sehingga kata dia, apa yang dikatakan sebagai rejuvenasi, sebagai peremajaan iadalah kesediaan PPP untuk menerima calon-calon ketua umum yang berasal dari luar PPP.
"Kita tidak bisa hanya berkutat berbicara PPP sebagai partai kader namun kenyataannya PPP terus mengalami terpuruk," katanya.
"Ini harus merupakan momentum introspeksi kepada seluruh kader partai, mari kita membuka diri dan saya mengundang kepada seluruh putra putri terbaik bangsa untuk bersama-sama kita song-song Mumtamar yang akan diputuskan di mukernas dan harapan kami di awal tahun 2025 nanti dengan pemimpin-pemimpin baru dan darah-darah segar, putra putri terbaik bangsa untuk memimpin partai ini," sambungnya.
Lebih lanjut, Rommy menyampaikan, adanya kegagalan kemarin harus dijadikan bahan intropeksi. Menurut PPP masih punya peluang kenaikan sangat besar.
"Itu artinya apa? ada kegagalan di level Dewan Pimpinan Pusat Partai yang harus menjadi bahan introspeksi dan itu dItunjukkan dengan kesediaan secara ksatria mengakui dan membuka diri terhadap siapapun yang akan memimpin partai ini," pungkasnya.
Baca Juga: Mardiono Minta Kader PPP Tak Salahkan Partai Cokelat Jika Kalah Pemilu: Yang Salah Kita