Ogah Muktamar PPP 2025 Diwarnai Konflik Adu Domba, Mardiono: Silakan yang Mau Maju Jadi Ketum Tapi Modal Etika

Sabtu, 14 Desember 2024 | 08:39 WIB
Ogah Muktamar PPP 2025 Diwarnai Konflik Adu Domba, Mardiono: Silakan yang Mau Maju Jadi Ketum Tapi Modal Etika
Plt Ketua Umum DPP PPP, M Mardiono. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Plt Ketua Umum DPP PPP, M Mardiono, berharap pelaksanaan Muktamar PPP tahun depan tidak diwarnai dengan konflik. Mardiono tak mau ada pihak yang mengadudomba antar sesama kader.

Hal itu disampaikan Mardiono dalam pidatonya di pembukaan acara Mukernas II PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2024) malam.

"Mari Muktamar ke-10 kita selenggarakan sebaik mungkin kiranya tidak diwarnai dengan cacat-cacat organisasi, tidak diwarnai dengan konflik-konflik," kata Mardiono.

"Kita tidak membuka diri untuk para pihak yang mengadu domba, mengembangkan fitnah dan membenturkan kader satu dengan yang lain," katanya menambahkan.

Baca Juga: Siap Gelar Muktamar 2025, Mardiono Incar Kursi Ketum PPP Lagi Demi Pemilu 2029?

Ia mengaku merima apa pun kritikan yang tajam yang dialamatkan kepadanya. Tapi ia tak mau terima jika ada fitnah dan pertentangan.

"Karena itu adalah membangkitkan setan-setan yang sekiranya nanti akan merugikan pada kita semua," katanya.

Mardiono kemudian menginginkan Muktamar bisa jadi modal untuk PPP bangkit dari keterpurukan yang dialami.

"Kita awali Muktamar ke-10 ini adalah menjadi modal untuk kita bangkit kembali Kita laksanakan dengan sebaik mungkin," ujarnya.

Ia pun mempersilakan pihak-pihak yang mau mencalonkan diri sebagai ketua umum PPP dalam Muktamar untuk maju tapi dengan mengedepankan etika dan berlandaskan nilai partai.

Baca Juga: Usai 'Dibuang' PDIP, PPP Blak-blakan Siap Tampung Jokowi, tapi...

"Silakan siapa yang ingin mencalonkan kelak menjadi ketua umum, kelak menjadi pengurus dan lain sebagainya mari kita bermodalkan dengan etika-etika ke-Indonesiaan," katanya.

"Orang Indonesia tidak punya karakter untuk mengadu domba satu dengan yang lain Kita punya enam prinsip perjuangan Walaupun enam prinsip perjuangan ini sering saya angkat di daerah," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI