Soroti Kasus Gus Miftah, Dudung Abdurachman: Perlu Kita Contoh

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Sabtu, 14 Desember 2024 | 08:01 WIB
Soroti Kasus Gus Miftah, Dudung Abdurachman: Perlu Kita Contoh
Dudung Abdurachman tanggapi kasus Gus Miftah. [Youtube Cokro TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman ikut buka suara mengenai kasus yang menimpa Gus Miftah.

Mengaku mengenal baik sosok Gus Miftah, Dudung mengatakan, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji ini itu cara bicaranya memang ceplas-ceplos. 

"Saya kenal baik sama beliau, memang cara bicara seperti itu, ceplas ceplos, tapi orangnya baik," kata Dudung dikutip dari Youtube Cokro TV.

Walau begitu, menurut Dudung, kata goblok yang dilontarkan Gus Miftah terhadap penjual es teh tidak tepat karena merendahkan orang kecil. 

Baca Juga: Gus Miftah Bilang Klub Malam Itu 'Puskesmas', Netizen Soroti Cara Duduknya: Sombong?

Namun yang membuat Dudung salut terhadap Gus MIftah adalah sikapnya yang meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. 

"Sebetulnya apa yang terjadi di dunia ini karena Allah SWT. baik cobaan, rezeki dan segala macam termasuk musibah dan beliau menyadari itu," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

Menurut Dudung, ada satu hal positif yang bisa dipetik dari kasus Gus Miftah. Yaitu ketika Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

"Yang kita petik hal positif dari beliau itu adalah beliau mengundurkan diri, itu saya senang itu, ksatria dia. Memang beliau salah dan beliau akui itu salah. dan jiwa ksatria ini perlu kita contoh," ujarnya.

Dudung lalu membandingkan sikap ksatria Gus Miftah dengan para pejabat yang tidak mau mengundurkan diri ketika melakukan kesalahan.

Baca Juga: Bak Lumrahkan Zina, Guyonan Gus Miftah dan Habib Zaidan Soal Hubungan Panen Cibiran

Pria yang juga menjabat Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) ini juga membandingkan omongan Gus Miftah dengan beberapa ulama yang sering mengeluarkan pernyataan lebih parah dari Gus Miftah. 

"Kalau kita boleh bandingkan, pernyataan Gus Miftah dibanding ada ulama-ulama yang ga sebut saya sebut namanya, narasinya lebih parah dari itu. Menghina kepala negara. Mengajak umatnya semacam revolusi segala macam. Ada juga politikus menghina Presiden, padahal di atur UU untuk tidak menghina dan mengganggu kehormatan Presiden, tapi tidak ada tindakan," paparnya.

Menurut analisa Dudung, ramainya kasus Gus Miftah ini karena situasi politik sedang tidak bagus dan posisi Gus Miftah ada di dalam lingkaran politik itu sekarang.

"Kalau beliau tidak masuk stafnya Presiden mungkin berbeda ceritanya. Kan ada juga ulama yang sering menyampaikan hal-hal tidak baik. Kalau Gus Miftah mengundurkan diri, kalau ada hal-hal yang kalimatnya lebih buruk dari Gus Miftah harus tegas dong, Kalau di Irak menjelek-jelekkan Presiden, diambil langsung, kalau di kita terlalu baik," tegas Dudung.

Gus Miftah menjadi olok-olokan di media sosial gara-gara perkataanya yang dianggap merendahkan seorang penjual es teh dalam sebuah ceramah. 

Saat itu Gus Miftah mengeluarkan kata goblok kepada penjual es teh yang sedang berdagang di tengah pengajian yang diisi Gus Miftah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI