Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka pintu sebesar-besarannya kepada Presiden ke-7 RI, Jokowi dan keluarganya untuk bisa bergabung setelah sebelumnya didepak dari PDI Perjuangan (PDIP). Bahkan, PAN membuka pintu hingga 1.000 persen khusus untuk Jokowi dan keluarganya jika minat bergabung menjadi kader partainya.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio.
"Buat keluarganya Pak Jokowi, terutama Pak Jokowi, jadi kami welcome, 1.000 persen kami memberikan kesempatan dan berkontribusi besar untuk kemajuan Partai Amanat Nasional," kata Eko dikutip dari Antara, Jumat (13/12/2024).
Dia lantas berkata, "Ada Mas Gibran (Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka) atau ada Pak Jokowi, dan sebagainya."
Dia menyebut tak ada salahnya bagi partainya untuk memberikan "karpet biru" bagi Jokowi yang dinilainya sebagai seorang negarawan yang memiliki kemampuan kepemimpinan kuat.
"Apalagi kecintaan rakyat Indonesia terhadap Pak Jokowi itu tinggi sekali 70-80 persen pada waktu itu," ucapnya.
Terkait hal tersebut, dia mengatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) telah membangun komunikasi dengan Jokowi, namun pihaknya mengembalikan keputusan tersebut kepada mantan Presiden RI dua periode itu.
"Jadi artinya komunikasi sih terbangun, tinggal nanti kan goalnya dari Pak Jokowi juga, apakah beliau mau berpartai atau tidak, kan itu tergantung dari beliau," tuturnya.
Dia menyebut komunikasi partainya membuka diri terhadap Jokowi untuk bergabung tersebut disiratkan melalui komunikasi-komunikasi yang dijalin antara Zulhas dengan Jokowi.
Baca Juga: Ogah Pusing PDIP Oposisi, Prabowo Blak-blakan Ngaku Nyaman Lihat Puan Maharani, Kenapa?
"Menawarkan atau tidak menawarkan kan buat saya sih tipis lah ya, artinya tipis banget gitu loh. Ya, kalau ibaratnya kalau kita sudah berpacaran itu dari hati ke hati, sudah paham gitu loh maunya apa mana dan sebagainya. Jadi sekarang tergantung dari Pak Jokowi saja sih kalau dari kami sih sudah welcome saja," kata dia.
Sebelumnya, Rabu (4/12), Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih.
Tidak hanya Jokowi, dia mengatakan Wakil Presiden Periode 2024--2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.