Heboh Elon Musk Ramal Singapura Akan Punah, Mengapa?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 18:04 WIB
Heboh Elon Musk Ramal Singapura Akan Punah, Mengapa?
Elon Musk [AFP/Angela Weiss]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia belum lama ini berkomentar mengenai krisis demografi yang terjadi di sejumlah negara. Ia bahkan menyebut Singapura dan beberapa negara lain akan menghilang atau punah.

"Singapura (dan banyak negara lain) akan punah," kata Musk dalam postingannya.

Ucapan Elon Musk yang dibagikan lewat akun X miliknya itu bukan tanpa dasar. Seperti diketahui, negara yang berada di Asia Tenggara itu memang mengalami penurunan tingkat kesuburan.

Total Fertility Rate (TFR) selama tiga dekade terakhir terus mengalami penurunan. Pada 2023, TFR penduduk negara itu turun ke level terendah bersejarah 0,97 — pertama kali jatuh di bawah 1,0. Ini berarti bahwa, rata-rata, setiap wanita memiliki kurang dari satu anak.

Baca Juga: Media Singapura Sorot Gus Miftah yang Hina Pedagang Es Teh

Disinyalir, penyebab utama dari penurunan ini terletak pada pergeseran norma-norma sosial. Berdasarkan data dari pemerintah Singapura, semakin banyak perempuan di usia matang melahirkan anak (25-34 tahun) memilih untuk tetap melajang.

Di samping itu, tingkat kesuburan perkawinan untuk wanita berusia 20-an telah melihat penurunan yang nyata, berkontribusi terhadap sekitar 32% dari penurunan keseluruhan TFR.

Dari 1990 hingga 2005, tingkat kesuburan perkawinan di kalangan wanita berusia 25-34 turun tajam, meskipun sedikit pemulihan diamati pada 2023.

Meskipun tren fertilitas mengkhawatirkan, kemajuan teknologi Singapura dapat membantu mengurangi dampak demografis, menurut artikel Newsweek.

Negara-kota ini menempati peringkat kedua secara global dalam kepadatan robot, dengan 770 robot industri per 10.000 pekerja, menurut Federasi Robotika Internasional.

Baca Juga: Soal 2.500 Buruh Sritex yang Dirumahkan, Apakah Benar Dapat Gaji?

Keunggulan teknologi ini memungkinkan Singapura untuk mengimbangi kekurangan tenaga kerjanya, terutama mengingat tingginya biaya tenaga kerja dan basis manufaktur yang kecil.

Terkait cuitan Elon Musk, sejumlah netizen menyampaikan komentarnya.

"Banyak orang egois di dunia sekarang ini yang tak mau punya anak," komentar salah seorang netizen.

"Singapura memiliki kebijakan imigrasi yang cukup sehat sejak awal untuk mengelola hal ini, bukan masalah yang tidak terduga. Tidak seperti Jepang, di mana masalah integrasi ke dalam masyarakat membuat imigrasi menjadi sulit," ujar netizen lain.

"Penurunan populasi ini terjadi secara sistematis di beberapa budaya barat. Apakah ada faktor yang disengaja atau lebih bersifat ekonomi?" ujar seorang netizen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI