Cerita Mahasiswa Asal Indonesia di Damaskus, Ketakutan Hingga Berujung Bahagia

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 15:03 WIB
Cerita Mahasiswa Asal Indonesia di Damaskus, Ketakutan Hingga Berujung Bahagia
Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Mereka ternyata celebrate, merayakan bahwa rezim telah runtuh," kata Tubagus.

Pada Minggu itu, pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pimpinan Abu Mohammed al-Golani berhasil menguasai Damaskus tanpa ada perlawanan dari militer. Assad kabur ke luar negeri, dilaporkan telah menerima suaka di Rusia.

Kaburnya Assad menandai awal dari berakhirnya konflik berdarah yang telah berlangsung lebih dari 13 tahun di Suriah, menewaskan lebih dari 580 ribu orang dan membuat 12 juta orang mengungsi.

Perkembangan ini disambut gembira oleh rakyat Suriah yang turun ke jalan-jalan merayakan kebebasan dari cengkeraman rezim.

Atmosfer kegembiraan ini dirasakan oleh Wahyudi, mahasiswa Indonesia lainnya di Damaskus. Selepas salat subuh pada Minggu itu, kata Wahyudi, masyarakat Damaskus keluar rumah seraya mengumandangkan takbir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI