Bebas Setelah Jatuhnya Assad: Kisah Haru Pria Yordania yang Dipenjara 38 Tahun di Suriah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 20:35 WIB
Bebas Setelah Jatuhnya Assad: Kisah Haru Pria Yordania yang Dipenjara 38 Tahun di Suriah
Ilustrasi tahanan (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria Yordania telah kembali ke negara asalnya setelah menghabiskan 38 tahun di penjara Suriah, kata seorang pejabat pada hari Selasa, setelah jatuhnya presiden Bashar al-Assad mengakhiri penantian yang menyakitkan bagi keluarganya.

Pria tersebut, yang bernama Osama Bashir Hassan al-Bataynah, ditemukan di Suriah "tidak sadarkan diri dan menderita kehilangan ingatan", kata Kementerian Luar Negeri Yordania Soufian al-Kodat kepada AFP.

Kodat mengatakan kerabat pria tersebut melaporkan hilangnya pria tersebut pada tahun 1986, ketika ia baru berusia 18 tahun, dan bahwa ia telah berada di penjara sejak saat itu.

"Ia dipindahkan dari Damaskus ke perbatasan Jaber (dengan Yordania) di mana ia diserahkan kepada penjaga perbatasan," tambah Kodat, mengatakan bahwa pria tersebut telah dipersatukan kembali dengan keluarganya pada Selasa pagi.

Baca Juga: Golan Diserbu, Arab Saudi Murka! Israel Langgar Hukum Internasional?

Para pemberontak yang menyingkirkan Assad dari kekuasaan pada hari Minggu juga membuka penjara-penjara dan membebaskan ribuan tahanan.

Kelompok masyarakat sipil telah lama menuduh Assad memimpin rezim brutal yang melakukan penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pembunuhan di penjara.

Banyak warga negara asing yang ditahan, termasuk Suheil Hamawi dari Lebanon yang kembali ke negaranya pada hari Senin setelah dikurung selama 33 tahun.

Organisasi Arab untuk Hak Asasi Manusia di Yordania mengatakan pada hari Selasa bahwa masih ada 236 warga negara Yordania yang ditahan di Suriah.

Amnesty International telah mendokumentasikan ribuan pembunuhan di penjara Saydnaya, yang namanya telah menjadi sinonim dengan kekejaman terburuk dari pemerintahan Assad, dan menjulukinya sebagai "rumah jagal manusia".

Baca Juga: PBB: 16 Juta Jiwa Butuh Bantuan di Suriah, 1 Juta Mengungsi dalam 10 Hari

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memperkirakan pada tahun 2022 bahwa lebih dari 100.000 orang telah tewas di penjara-penjara tersebut sejak dimulainya pemberontakan pada tahun 2011 yang menyebabkan perang saudara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI