Suara.com - Status Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menjadi hal yang menarik dibicarakan hari-hari ini, usai dirinya tak lagi dianggap sebagai bagian dari PDi Perjuangan alias PDIP. Kini Jokowi dianggap cocok berlabuh ke Partai Gerindra.
Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Ethical Politic, Hasyibulloh Mulyawan menilai bahwa Jokowi punya peluang besar untuk bergabung dengan Gerindra.
"Kalau saya lihat peluang yang paling besar Presiden ke-7 Jokowi bergabung ke Partai Gerindra," kata Hasyibulloh saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/12/2024).
Alasan pertama, Jokowi dianggap berpeluang bergabung dengan Gerindra yakni karena partai besutan Prabowo Subianto itu merupakan partai komando.
Baca Juga: Gerindra Sinyalkan Tolak Jokowi? Rocky Gerung: Barang Bekas PDIP
"Yang harus dilihat adalah Partai Gerindra merupakan Partai Komando yang artinya akan memudahkan Presiden ke-7 Jokowi untuk masuk dalam Partai Gerindra tanpa ada pertentangan di dalam partai," katanya.
Selain itu, menurutnya, apabila Jokowi mau bergabung dengan Gerindra justru akan menjadi sebuah keuntungan terutama dalam urusan elektoral.
"Apabila, Gerindra menerima dan Presiden Jokowi juga masuk dalam Gerindra ini bisa menambah kekuatan Baru politik elektoral untuk Gerindra di 2029, karena pastinya kekuatan suara Presiden Jokowi akan memberikan efek pada peningkatan elektoral Gerindra di 2029 mendatang," katanya.
Sebelumnya, Jokowi melakukan manuvernya usai tak lagi dianggap menjadi bagian dari PDIP.
Ia langsung bertemu dengan Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Pertemuan itu dibalut dengan agenda makan malam bersama.
Baca Juga: Sebut Gerindra Tolak Jokowi Secara Halus, Rocky Gerung: Masak 'Barang Bekas' PDIP Diterima
Kemudian hari ini, Ketua MPR RI yang juga Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani mengunjungi kediaman pribadi Jokowi di Solo.
Meski dalam pertemuan itu berdalih untuk mengundang Jokowi hadir dalam Kongres Gerindra di Februari 2025.