Suara.com - Pres Amerika Serikat Joe Biden, dalam percakapan telepon dengan Raja Yordania Abdullah II, menyatakan dukungannya terhadap transisi yang dipimpin oleh Suriah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pembicaraan antara kedua pemimpin berlangsung pada hari Senin (9/12), menurut laporan dari Gedung Putih.
Sebagaimana dilaporkan Anadolu pada Selasa, Biden menekankan pentingnya pelaksanaan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, serta mendukung stabilitas Yordania dan perannya dalam meredakan ketegangan di wilayah Timur Tengah.
Diskusi antara Biden dan Raja Abdullah juga mencakup situasi di Gaza. Biden meminta percepatan bantuan kemanusiaan dan menekankan perlunya mencapai kesepakatan gencatan senjata serta pembebasan sandera.
Baca Juga: Di Tengah Kekacauan Politik, Bahaya Senjata Kimia di Suriah Masih Menghantui
Biden juga mengingatkan komitmen AS untuk memerangi ISIS, dengan merujuk pada serangan terbaru terhadap pemimpin kelompok teroris tersebut di Suriah timur.
Di sisi lain, Raja Abdullah menyoroti pentingnya melindungi keamanan dan warga Suriah serta mendorong tindakan segera untuk menstabilkan kawasan.
Abdullah juga meminta upaya global yang lebih intens untuk menghentikan perang di Gaza dan memastikan bantuan tetap mengalir, serta berusaha untuk menjamin keberhasilan gencatan senjata di Lebanon.
Dalam konteks kekhawatiran mengenai kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel di Tepi Barat dan pelanggaran terhadap situs-situs suci di Yerusalem, pemimpin Yordania tersebut memperingatkan tentang kemungkinan peningkatan ketegangan.
Kedua pemimpin menegaskan komitmen mereka untuk bekerja sama dan sepakat untuk menjaga komunikasi rutin dalam menghadapi berbagai tantangan di kawasan.
Baca Juga: Sehari usai Assad Kabur ke Rusia, Pemerintahan Transisi Suriah Segera Dibentuk