PBB: 16 Juta Jiwa Butuh Bantuan di Suriah, 1 Juta Mengungsi dalam 10 Hari

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 15:56 WIB
PBB: 16 Juta Jiwa Butuh Bantuan di Suriah, 1 Juta Mengungsi dalam 10 Hari
Ilustrasi pengungsi Suriah [AFP/Hassan Jarrah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan kemanusiaan PBB pada Senin (9/12) menggambarkan situasi di Suriah sebagai kacau dan tidak stabil, dengan lebih dari 16 juta orang di negara tersebut memerlukan bantuan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa lebih dari 1 juta orang telah mengungsi dari rumah mereka di wilayah barat dan barat laut antara 28 November hingga 8 Desember.

"Permintaan mendesak untuk lebih banyak tempat penampungan, makanan, dan fasilitas sanitasi sangat diperlukan."

OCHA mencatat bahwa pengungsi yang baru-baru ini meninggalkan rumah sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak dari gubernuran Aleppo, Hama, Homs, dan Idlib.

Situasi terus berubah, dengan laporan menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang kembali ke rumah mereka dalam beberapa hari terakhir. Namun, gangguan pada rute transportasi membatasi mobilitas masyarakat, barang, dan bantuan kemanusiaan.

OCHA juga melaporkan adanya beberapa insiden penjarahan terhadap properti sipil, pabrik, dan gudang-gudang yang menyimpan pasokan kemanusiaan.

"Meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan ketidakstabilan situasi, kami bersama mitra-mitra kami akan terus memberikan bantuan darurat," ungkap OCHA.

Di sisi lain, OCHA menginformasikan bahwa organisasi-organisasi kemanusiaan di Idlib dan Aleppo utara telah melanjutkan operasi rutin mereka, sementara tiga perlintasan perbatasan dari Turki yang digunakan untuk mengirim bantuan ke Suriah tetap berfungsi.

"Di bagian timur laut, kami memberikan pasokan untuk mereka yang baru-baru ini mengungsi dari Aleppo," terang OCHA. "Kami juga memberikan bantuan dasar di Aleppo, termasuk makanan, layanan kesehatan, gizi, dan dukungan untuk akses air bersih."

Baca Juga: Damaskus Jatuh ke Tangan Oposisi, AS Tak Berubah Sikap, Assad Cari Suaka di Rusia?

Walaupun begitu, OCHA mengungkapkan bahwa fasilitas kesehatan kini kewalahan, dengan rumah sakit besar beroperasi dalam kapasitas terbatas akibat kekurangan staf, obat-obatan, dan persediaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI