Tidak Rela Kalah, RIDO Sebut Pilkada Jakarta Dimenangkan Golput, Pengamat: Harusnya Refleksi

Selasa, 10 Desember 2024 | 13:28 WIB
Tidak Rela Kalah, RIDO Sebut Pilkada Jakarta Dimenangkan Golput, Pengamat: Harusnya Refleksi
Suasana jalannya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam Pilkada serentak tahun 2024 di KotaJakarta Pusat, Rabu (4/12/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) belum bisa menerima kekalahan dalam Pilkada Jakarta.

Pasalnya, Tim Pemenangan RIDO sempat menyinggung suara Paslon Pramono Anung-Rano Karno lebih kecil dari angka golput.

"Kalau soal itu, ada yang lebih parah. Makanya, mengapa mereka harus menyinggung soal golput? Mereka (KIM) seharusnya menyoroti keberanian untuk menghadapi lawan yang sesungguhnya, bukan hanya melawan kotak kosong," kata Ray kepada awak media, Selasa (10/12/2024).

Ray juga menyinggung banyaknya kandidat dari KIM yang hanya melawan kotak kosong dalam beberapa kontestasi politik.

Baca Juga: MK Terima 206 Gugatan Sengketa Pilkada 2024, Termasuk Jakarta?

"Seharusnya menjadi bahan refleksi bagi Tim RIDO sebelum mengkritik pihak lain," jelasnya.

Ray menilai, pihak RIDO mencari-cari alasan kekalahan yang dialami mereka sangat lemah. Bahkan, apabila ingin menuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) tidak cukup kuat.

"Kalau dilihat dari pernyataan ini, jelas sekali tim pemenangan RIDO tidak terima kekalahan. Lalu mereka mencari faktor-faktor yang dianggap memengaruhi hasil, salah satunya soal undangan pemilih (C6), tapi itu sangat kecil dan lemah," pungkasnya.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pemenangan RIDO, Ramdan Alamsyah menyoroti angka golput yang tinggi dalam Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, kata Ramdan, Pilgub Jakarta dimenangkan oleh golput, bukan Pramono-Rano.

“(Paslon) 01 menang? Tidak! 03 menang? Tidak! 02 menang? Tidak! Peserta kalah semua, yang menang golput. Fakta, bukan kata saya," kata Ramdan, Minggu.

Baca Juga: Peneliti Soal Fenomena Golput di Pilkada Jakarta: Isyarat Ada Kejenuhan Masyarakat

Ramdan mengatakan, angka Golput dalam Pilkada Jakarta mencapai 3.489.614 orang alias, 42,48 persen.

Ia juga menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) ikut andil dari hasil tersebut karena dituding melakukan pembiaran kepada 802.147 warga Jakarta tidak memilih.

Terlebih, banyak formulir C6-KWK yang merupakan undangan untuk mencoblos banyak yang tidak terdistribusikan.

"Perolehan suara (Pramono-Rano) menang di 2 juta, tetap saja Golput yang menang di angka 3 juta," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI