Tragis! Penyanyi Thailand Meninggal Dunia Setelah Pijat, Ini Gejala yang Dialami

Bella Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 09:15 WIB
Tragis! Penyanyi Thailand Meninggal Dunia Setelah Pijat, Ini Gejala yang Dialami
Penyanyi pop berbakat asal Thaland Ping Chayad (Foto:X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka datang dari dunia hiburan Thailand. Penyanyi pop berbakat, Ping Chayada, meninggal dunia di usia 20 tahun setelah mengalami komplikasi serius yang diduga akibat rangkaian sesi pijat.

Ping Chayada, yang dikenal karena suara merdunya dan energi panggung yang luar biasa, pertama kali mengeluhkan rasa sakit di leher dan bahu. Pada 5 Oktober, ia memutuskan menjalani sesi pijat untuk meredakan ketegangan otot. Namun, teknik memutar leher yang digunakan oleh terapis justru memperparah kondisinya.

Dua hari setelah pijat pertama, Ping mulai merasakan ketidaknyamanan yang ia anggap sebagai efek biasa dari pijat. Ia mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa menyadari ada masalah yang lebih serius.

Namun, rasa sakit terus berlanjut, bahkan menyebabkan mati rasa di lengannya. Meski demikian, Ping kembali melakukan sesi pijat kedua dengan terapis yang sama, berharap kondisinya membaik.

Baca Juga: Tragis! Turis Singapura Meninggal Mendadak Usai Pijat di Phuket Thailand

Penyanyi pop berbakat asal Thaland Ping Chayad (Foto:X
Penyanyi pop berbakat asal Thaland Ping Chayad (Foto:X

Dua minggu setelah sesi kedua, tubuh Ping mulai kaku hingga ia kesulitan berbaring. Merasa situasinya memburuk, ia mencoba terapis pijat lain.
Bukannya membaik, ia justru mengalami sensasi kesemutan di jari-jari tangan, mati rasa di kaki kanan, dan rasa sakit yang semakin tak tertahankan.

Pada 30 Oktober, Ping akhirnya memeriksakan diri ke rumah sakit dan diberikan obat penghilang rasa sakit. Namun, kondisinya semakin parah. Pada 6 November, ia dilarikan ke rumah sakit karena rasa sakit hebat di leher dan kaki yang membuatnya tidak bisa bergerak.

Dalam unggahan terakhir di akun Facebook-nya yang diikuti lebih dari 22 ribu penggemar, Ping membagikan pengalamannya, berharap dapat menjadi pelajaran.

"Saya suka pijat sejak kecil, tapi kali ini berbeda. Saya mengalami rasa sakit luar biasa. Saya ingin sembuh dan kembali bekerja, tapi tubuh saya belum siap," tulisnya.

Pemeriksaan lanjutan mengungkap bahwa Ping menderita transverse myelitis, sebuah kondisi neurologis yang disebabkan peradangan pada sumsum tulang belakang. Meskipun sempat membaik dan diperbolehkan pulang pada 11 November, kondisinya memburuk lagi sepekan kemudian. Pada 18 November, Ping mengalami kejang hebat dan dilarikan ke rumah sakit untuk terakhir kalinya.

Baca Juga: Noya Hadirkan Pengalaman Kuliner Thailand yang Lengkap dengan Konsep AYCE Grill & Hotpot

Kepergian Ping Chayada pada usia yang begitu muda menjadi pukulan telak bagi keluarga, teman, dan para penggemarnya. Kisahnya menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap prosedur pijat dan dampak yang mungkin ditimbulkannya.

"Kami kehilangan seorang bintang berbakat yang memiliki masa depan cerah," ujar salah satu kerabatnya dalam wawancara.

Para penggemar Ping kini membanjiri media sosial dengan ungkapan duka cita dan kenangan manis akan karya-karyanya. Keluarga berharap kejadian tragis ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko terapi yang dilakukan tanpa pengawasan profesional.

Transverse Myelitis adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis cepat. Gejalanya meliputi nyeri tajam, mati rasa, kelemahan anggota tubuh, dan gangguan fungsi motorik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI