Istana Mewah Assad Dikuasai Pemberontak, Mobil Ferrari dan Harta Karun Dijarah!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 09 Desember 2024 | 18:23 WIB
Istana Mewah Assad Dikuasai Pemberontak, Mobil Ferrari dan Harta Karun Dijarah!
Presiden Suriah Bashar al-Assad menunggu kedatangan mitranya dari Prancis di Damaskus, Suriah, pada tanggal 3 September 2008. [Louai BESHARA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu kota Suriah, Damaskus, meletus dalam kekacauan dan kemenangan pada hari Minggu ketika pasukan pemberontak menyerbu kota dan memasuki istana presiden Bashar al-Assad setelah ia melarikan diri dari negara itu. Istana tersebut, yang telah lama menjadi simbol pemerintahan tangan besi Assad, memiliki banyak kendaraan mewah, kekayaan, dan perangkat keras militer.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan para pemberontak menjelajahi garasi yang penuh dengan mobil-mobil mewah, termasuk Mercedes-Benz, Ferrari, Porsche, Audi, dan beberapa SUV lapis baja.

NDTV tidak dapat memverifikasi keaslian video viral tersebut secara independen.

Istana Kepresidenan Al-Rawda, benteng batu dan marmer yang luas yang bertengger di sebuah bukit yang menghadap ke Damaskus, juga menyaksikan sekelompok warga Suriah melepaskan tembakan ke udara, mengambil swafoto, dan mencari barang berharga apa pun.

Baca Juga: Rezim Assad Tumbang, Israel Lancarkan Serangan Udara di Suriah

Video di media sosial menunjukkan para penjarah membawa kabur karya seni, perabotan, dan peralatan dapur, sementara satu gudang senjata di istana ditemukan penuh dengan senapan mesin ringan.

Video juga menunjukkan orang-orang menggeledah bank sentral, membawa pergi apa yang digambarkan oleh salah satu pengguna sebagai "uang dan barang berharga."

Bashar al-Assad dan keluarganya dilaporkan telah melarikan diri ke Moskow dan telah diberikan suaka. Pemerintahannya jatuh 11 hari setelah kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menantang lebih dari lima dekade pemerintahan keluarga Assad dengan serangan kilat.

"Sebuah sejarah baru, saudara-saudaraku, sedang ditulis di seluruh wilayah setelah kemenangan besar ini," kata komandan pemberontak Abu Mohammed al-Golani kepada kerumunan besar di Damaskus.

Para pemberontak memulai serangan mereka pada 27 November, hari yang sama ketika gencatan senjata terjadi di negara tetangga Lebanon antara Israel dan anggota Hizbullah yang didukung Iran.

Baca Juga: Ribuan Warga Suriah Rayakan Kejatuhan Rezim Assad di Eropa: Akhirnya Kami Bebas!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI