Buntut Heboh Miftah Maulana, Menteri Agama Kaji Usulan Sertifikasi Juru Dakwah

Senin, 09 Desember 2024 | 17:29 WIB
Buntut Heboh Miftah Maulana, Menteri Agama Kaji Usulan Sertifikasi Juru Dakwah
Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, pihaknya tengah mengkaji usulan mengenai sertifikasi juru dakwah.

Diketahui, usulan penerbitan sertifikasi juru dakwah itu didesak DPR RI menyusul adanya kasus Miftah Maulana Habiburrahman yang mengolok-olok pedagang es teh.

"Ya oke. Sedang kita kaji nanti dalam waktu dekat ini akan," kata Nasaruddin di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2024).

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi menegaskan, sertifikasi juru dakwah yang digaungkan DPR RI merupakan wacana lama dan sudah dilaksanalan. Kekinian menurutnya, tinggal menunggu dukungan dari pemerintah.

Baca Juga: DPR Desak Kemenag Keluarkan Sertifikasi Juru Dakwah Buntut Hinaan Gus Miftah ke Penjual Es Teh

Diketahui, sertifikasi juru dakwah kembali menjadi perbincangan usai polemik yang dibuat Miftah Maulana Habiburrahman dalam acara pengajiannya. Miftah viral lantaran videonya menghina pedagang es teh beredar luas di publik.

"Itu wacana lama yang sudah dilaksanakan oleh PBNU dan MUI , tinggal didukung oleh pemerintah," kata Fahrur kepada Suara.com, Jumat (6/12/2024).

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto bakal meminta pendapat Majelis Ulama hingga kalangan dan ormas keagamaan menyusul adanya desakan dari DPR agar Kementerian Agama meluarkan kebijakan sertifikasi juru dakwah.

Desakan itu buntut dari ucapan Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina penjual es teh dalam acara pengajian.

"Ya nanti kita lihat kalangan yang mengerti masalah ini semua," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga: PBNU soal Sertifikasi Juru Dakwah: Wacana Lama Sudah Dilaksanakan, Tinggal Didukung Pemerintah

Nantinya Prabowo akan meminta pendapat dari pihak-pihak terkait. Mulai dari majelis ulama hingga ormas keagamaan.

"Mungkin akan ada masukan dari majelis ulama, kalangan-kalamgan dari ormas-ormas keagamaan, dan sebagainya. Nanti kita minta pendapat mereka," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI