RS Terakhir di Gaza Utara Kehabisan Oksigen dan Listrik akibat Serangan Israel, Nyawa Pasien Terancam

Bella Suara.Com
Senin, 09 Desember 2024 | 14:02 WIB
RS Terakhir di Gaza Utara Kehabisan Oksigen dan Listrik akibat Serangan Israel, Nyawa Pasien Terancam
Arsip - Api dan asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi di Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu fasilitas medis terakhir yang beroperasi di wilayah utara Gaza, semakin memburuk.

Direktur rumah sakit, Hossam Abu Safiyeh, menyampaikan bahwa nyawa lebih dari 100 pasien kini berada dalam bahaya setelah suplai listrik, oksigen, dan air terputus akibat serangan yang terjadi baru-baru ini.

Menurut Abu Safiyeh, gempuran dan pengeboman yang dilakukan Israel telah merusak sebagian besar infrastruktur rumah sakit, termasuk suplai air dan listrik yang vital untuk perawatan pasien. 

"Pemadaman listrik dan air masih berlanjut, dan kami mendesak komunitas internasional untuk segera memberikan bantuan," ujar Abu Safiyeh dalam pernyataannya, Minggu (23/6).

Baca Juga: Israel Diam-diam Duduki Wilayah Perbatasan Golan saat Konflik Suriah

Pasien di ICU Terancam Nyawa

Ia menjelaskan bahwa kondisi ini sangat berbahaya, khususnya bagi pasien di ruang perawatan intensif (ICU) dan mereka yang menunggu tindakan operasi. 

"Saat ini, kami memiliki 112 pasien yang terluka, termasuk enam pasien kritis di ICU dan 14 anak-anak," kata Abu Safiyeh. Namun, akses ke ruang operasi terhambat karena tidak adanya listrik dan suplai oksigen yang memadai.

Situasi menjadi semakin sulit karena serangan yang terus berlanjut di sekitar rumah sakit, yang menurutnya menghambat upaya perbaikan fasilitas yang rusak.

Israel, pada Jumat (21/6), menyatakan sedang beroperasi di sekitar rumah sakit, namun membantah telah menembaki fasilitas tersebut secara langsung.

Rumah Sakit Terakhir di Tengah Konflik

Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di Beit Lahia—pusat operasi militer Israel untuk mencegah konsolidasi Hamas di utara Gaza—kini beroperasi di tingkat minimal.

Baca Juga: Gempur Damaskus, Israel Hancurkan Pusat Rudal Iran di Suriah

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Palestina, Rik Peeperkorn, sebelumnya mengonfirmasi bahwa rumah sakit tersebut tengah berjuang untuk bertahan di tengah keterbatasan yang ada.

Krisis ini terjadi di tengah eskalasi konflik yang dimulai setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.208 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.

Sebagai respons, serangan militer Israel di Gaza telah menelan korban jiwa lebih dari 44.700 orang, mayoritas warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikonfirmasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Desakan Bantuan Internasional

Dengan situasi yang semakin genting, pihak rumah sakit dan organisasi kemanusiaan terus menyerukan bantuan segera dari komunitas internasional untuk menyelamatkan nyawa pasien serta memperbaiki fasilitas yang rusak.

Rumah Sakit Kamal Adwan, sebagai salah satu dari sedikit fasilitas medis yang tersisa di wilayah utara Gaza, menjadi simbol perjuangan untuk bertahan hidup di tengah perang yang berkepanjangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI