Rezim Assad Tumbang! PM Inggris Sambut Era Baru Suriah

Bella Suara.Com
Senin, 09 Desember 2024 | 09:56 WIB
Rezim Assad Tumbang! PM Inggris Sambut Era Baru Suriah
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer (Foto:X/@Keir_Starmer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menyampaikan kegembiraannya atas tumbangnya rezim Bashar al-Assad setelah 24 tahun berkuasa di Suriah. Menurutnya, rakyat Suriah telah terlalu lama menderita di bawah kekuasaan brutal Assad.

"Rakyat Suriah telah bertahan dengan rezim yang kejam ini terlalu lama," ujar Starmer dalam pernyataan resminya, Minggu (8/12/2024).

Ia juga menekankan pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan kelompok minoritas selama transisi politik berlangsung.

Sir Keir mendesak pihak-pihak terkait untuk menemukan jalan politik menuju stabilitas.

Baca Juga: Bashar Al-Assad Dilengserkan, Tim Nasional Suriah Alami Dampaknya

"Kita harus menolak terorisme dan kekerasan, serta bekerja sama menuju penyelesaian politik demi masa depan Suriah dan kawasan ini," tambahnya.

Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]

Namun, ia menolak berkomentar apakah Inggris akan mengadakan pembicaraan langsung dengan kelompok-kelompok pemberontak yang kini menguasai Suriah. Salah satu kelompok tersebut, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), dikenal sebagai mantan afiliasi al-Qaeda sebelum memutus hubungan pada 2016, dan hingga kini masih dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Rusia.

Kejatuhan Assad memberikan momentum baru pada dinamika politik di Timur Tengah. Sir Keir, yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UAE) dan Arab Saudi (KSA), mengatakan bahwa peristiwa ini akan menjadi bagian dari diskusi selama perjalanannya.

"Kunjungan ini awalnya dirancang untuk membahas kemitraan ekonomi antara Inggris, UAE, dan KSA. Namun, dengan tumbangnya rezim Assad, stabilitas regional kini juga menjadi fokus utama," jelasnya.

Arab Saudi, yang selama bertahun-tahun menjadi penentang keras Assad dan sekutu utamanya, Iran, sebelumnya mendukung berbagai kelompok pemberontak dalam perang saudara Suriah. Meski demikian, hubungan antara Arab Saudi dan Iran mulai membaik dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan perubahan lanskap geopolitik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Netanyahu Tuding Tergulingnya Assad Sebagai 'Jatuhnya Mata Rantai Kejahatan Iran'

Downing Street mengungkapkan bahwa kunjungan Sir Keir juga bertujuan memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan dengan UAE dan KSA. Arab Saudi merupakan pasar ekspor pertahanan terbesar bagi Inggris, dengan nilai mencapai £3,8 miliar per tahun.

Dalam konteks ini, kejatuhan Assad membuka peluang bagi Suriah untuk menatap masa depan baru. Namun, tantangan besar menanti, termasuk pembentukan pemerintahan inklusif dan penanganan kelompok-kelompok bersenjata di lapangan.

Sir Keir menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung stabilitas di kawasan tersebut.

"Saat ini adalah kesempatan bersejarah bagi rakyat Suriah. Kami akan bekerja sama dengan sekutu regional untuk memastikan transisi politik berjalan damai dan melindungi hak-hak semua warga," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI