Kesaksian Jatuhnya Assad, Perdana Menteri Suriah Buka Suara

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 08 Desember 2024 | 15:50 WIB
Kesaksian Jatuhnya Assad, Perdana Menteri Suriah Buka Suara
Presiden Suriah Bashar al-Assad. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Suriah tumbang pada Minggu dini hari dalam akhir yang mengejutkan bagi kekuasaan Presiden Bashar al-Assad selama 24 tahun atas negara Arab tersebut setelah kelompok militan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) menyerbu dan merebut ibu kota Damaskus.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi, militan HTS menyatakan bahwa mereka telah merebut ibu kota, mengonfirmasi laporan tentang jatuhnya pemerintahan Assad.

Sebelumnya pada hari itu, Reuters mengutip seorang perwira yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa komando tentara Suriah memberi tahu para perwira bahwa pemerintahan Assad telah jatuh.

Perdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi al-Jalali menyatakan kesiapan pemerintah untuk "mengulurkan tangan" kepada para militan dan menyerahkan fungsinya kepada pemerintah transisi.

"Saya berada di rumah saya dan saya belum pergi, dan ini karena saya adalah bagian dari negara ini," katanya dalam sebuah pernyataan video.

Ia juga mencatat bahwa ia akan pergi ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaan di pagi hari, menyerukan kepada warga Suriah untuk tidak merusak properti publik.

Militan yang didukung asing, yang dipimpin oleh HTS, melancarkan serangan mendadak bercabang dua di Aleppo, Suriah, dan pedesaan di sekitar Idlib pada 27 November.

Tak lama kemudian, mereka merebut beberapa kota di Suriah, termasuk Hama, Homs, Dara'a, Suwayda, dan Damaskus.

Pimpinan HTS Abu Mohammad al-Jolani meminta para militan untuk meninggalkan lembaga-lembaga negara tanpa cedera.

Baca Juga: Krisis Suriah Memanas, AS dan Sekutu Serukan Peredaman Konflik di Tengah Perebutan Kota Strategis

“Kepada semua pasukan militer di kota Damaskus, dilarang keras mendekati lembaga-lembaga publik, yang akan tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri hingga mereka secara resmi diserahkan, dan juga dilarang menembakkan peluru ke udara,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Telegram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI