Qatar, Turki, Yordania dan Iran Serius Bahas Kondisi di Suriah dan Gaza

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 08 Desember 2024 | 00:50 WIB
Qatar, Turki, Yordania dan Iran Serius Bahas Kondisi di Suriah dan Gaza
Seorang pria duduk di antara reruntuhan bangunan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi perkembangan di Suriah dan Gaza Palestina, saat ini menjadi sorotan serius bagi Qatar, Turki, Yordania dan Iran yang dinilai semakin memburuk.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, bahwa pihaknya melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Menlu Turki Hakan Fidan, Menlu Iran Abbas Araghchi, dan Menlu Yordania Ayman Safadi.

Pembicaraan tersebut membahas hubungan bilateral dan cara meningkatkan kerja sama, serta informasi terkini tentang krisis kemanusiaan di Gaza dan wilayah Palestina, serta situasi di Suriah, yang dalam sepekan terakhir telah melihat kemajuan dramatis oleh pasukan yang menentang rezim Bashar al-Assad.

Al Thani menyampaikan keprihatinan mendalam negaranya atas situasi di Suriah, seraya menekankan pentingnya melindungi warga sipil dari dampak konflik.

Baca Juga: Lonceng Kematian? TikTok Semakin Dekat Dilarang di Amerika Serikat

Menlu Qatar itu mengulangi sikap tegas negaranya untuk mengutamakan dialog dan pemahaman semua pihak dalam menyelesaikan krisis Suriah sejalan dengan resolusi internasional, termasuk Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.

Resolusi 2254 yang diadopsi pada Desember 2015 itu menyerukan perundingan damai dan solusi politik untuk konflik tersebut sambil memastikan kedaulatan dan kemerdekaan Suriah.

Dalam beberapa minggu terakhir, konflik di Suriah semakin memanas.

Pasukan yang menentang rezim Assad telah menguasai wilayah yang signifikan, merebut Aleppo pada 30 November, diikuti dengan kendali penuh atas Provinsi Idlib dan sebagian wilayah Hama dan Homs, wilayah yang memiliki kepentingan strategis di sepanjang rute menuju Damaskus, ibu kota negara.

Sementara itu, Gaza terus menghadapi perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 44.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

Baca Juga: Warga Korea Selatan Desak Yoon Suk Yeol Mundur: Permintaan Maaf Tidak Cukup

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan mereka terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza. (Antara).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI