Dalam waktu dekat ini Haris berencana melaporkan permasalahan ini ke Komnas HAM. Selain juga akan melaporkannya ke kepolisian walaupun ia pesimis lantaran selama ini polisi dinilai selalu berpihak kepada PT GPU.
Dugaan Orang Kuat di Balik PT GPU
Selain mempersoalkan adanya dugaan pelanggaran HAM dan kriminalisasi terhadap karyawan PT SKB, Haris juga menyoroti dampak kerusakan lingkungan akibat operasi tambang PT GPU. Persoalan ini menurutnya tidak ditangani serius oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Padahal, Haris menyebut banyak warga yang mengeluhkan kualitas udara dan air sebagai sumber kebutuhan hidup mereka yang tercemar akibat operasi tambang batubara PT GPU.
"Ini praktik yang cukup sempurna mengabaikan. Sempurna dalam artian bisa mengabaikan dan menanggulangi problem legalitas, problem kepatutan terhadap lingkungan dan juga ketenagakerjaan. Itu semua bisa diabaikan, perusahaan jalan terus," katanya.
Haris menduga ada sosok figur kuat di tingkat nasional yang ada di balik PT GPU. Walaupun orang tersebut secara langsung tidak tercatat dalam kepemilikan PT GPU.
"Jadi saya menduga ini ada satu kekuatan besar. Kalau Anda tanya siapa? Saya juga nggak bisa sebut namanya. Tapi saya menduga dengan modus seperti ini, kalau kita lihat profil orang-orang di dalam PT Gorby Putra Utama, bukan orang-orang politisi, bukan pebisnis-pebisnis 10 besar atau 50 besar. Tapi memang kandungan tambangnya di lokasi yang mereka tambang ini super sekali," pungkasnya.