Singgung Partai Perorangan Usai Tak Dianggap PDIP, Jokowi Disebut Sedang Lakukan Serangan Balik karena Marah dan Kecewa

Jum'at, 06 Desember 2024 | 16:42 WIB
Singgung Partai Perorangan Usai Tak Dianggap PDIP, Jokowi Disebut Sedang Lakukan Serangan Balik karena Marah dan Kecewa
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) saat ditemui dikediaman pribadinya, Kamis (28/11/2024). [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi ingin melakukan serangan balik usai disebut bukan bagian dari PDIP lagi dengan menyinggung Partai Perorangan

"Saya kira itu adalah bentuk serangan balik yang dilakukan oleh Jokowi kepada PDIP karena PDIP secara resmi telah mengeluarkan Jokowi dan keluarga besarnya tak lagi menjadi bagian dari partai yang telah membesarkan Jokowi sejak jadi wali kota di Solo, gubernur di Jakarta dan presiden dua periode," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/12/2024). 

Kendati begitu, Adi menilai jika serangan yang dilakukan Jokowi tersebut sangat lembut atau soft dengan menyinggung Partai Perorangan. 

"Sepertinya Jokowi ingin menyampaikan satu pesan bahwa selama ini di PDIP tak boleh ada satupun kader yang berani melakukan protes politik apalagi melakukan resistensi kepada ketum (Ketua Umum) mereka, Megawati Soekarnoputri," ujarnya. 

Baca Juga: Hasto Sebut Jokowi Bukan Kader PDIP Lagi, Pengamat Beberkan 3 Makna Tersembunyi!

"Karena memang harus diakui the one and only veto player yang bisa menentukan ke mana arah keputusan partai, PDIP khususnya, itu memang selama ini terpusat pada Megawati Soekarnoputri," sambungnya. 

Jadi pernyataan Jokowi, kata dia, yang mengatakan bahwa itu berarti partai persorangan ini sepertinya dialamatkan kepada bagaimana keputusan politik PDIP memang hanya terpusat kepada Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum. 

"Oleh karena itu, ini adalah bentuk reaksi dari Jokowi yang sepertinya memang Jokowi juga kelihatan tidak happy dikeluarkan dari PDIP karena memang selama ini kalau Jokowi ditanyakan bagaimana responnya, sikap politiknya terkait dengan PDIP Jokowi itu kan terkesan diam dan tidak memberikan jawaban apapun," ungkapnya. 

Tapi ketika Jokowi memberikan pernyataan bahwa itu adalah partai persorangan, kata dia, itu adalah sebagai bentuk reaksi kekecewaan dan kemarahan. 

"Sepertinya karena PDIP telah mengeluarkan Jokowi dari partai yang saya kira kebersamaan keduanya sudah cukup lama, sekitar 23 tahun. Jadi ini akan menjadi babak baru di mana Jokowi secara definitif dan keluarga besarnya sudah tak lagi menjadi bagian dari PDIP," pungkasnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Harus Punya Etika Kembalikan KTA, Bukan Cari Sensasi Ingin Tetap Ada Perkelahian dengan Mega

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI