Sosok Afra Asmici, KOKAM Perempuan Beragama Katolik Pengaman Tanwir Muhammadiyah di Kupang: Toleransi Tak Sebatas Slogan

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 06 Desember 2024 | 15:17 WIB
Sosok Afra Asmici, KOKAM Perempuan Beragama Katolik Pengaman Tanwir Muhammadiyah di Kupang: Toleransi Tak Sebatas Slogan
KOKAMWATI beragama Katolik. [Dok.Website Muhammadiyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perhelatan Tanwir Muhammadiyah 2024 dan Milad ke-112 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadirkan berbagai momen menarik. Salah satunya adalah keterlibatan Afra Asmici, seorang perempuan yang menjadi pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) atau KOKAMWATI yang ternyata beragama Katolik.

Kehadiran KOKAMWATI beragama Katolik menjadi bukti nyata bagaimana semangat inklusivitas Muhammadiyah diterapkan di berbagai kegiatan.

Mengutip situs resmi Muhammadiyah, Afra saat ini berstatus sebagai mahasiswa semester tujuh Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK). Ia bergabung dalam pasukan KOKAM di kampus tersebut.

Afra mengungkapkan rasa syukurnya atas penerimaan dan toleransi yang diberikan oleh Muhammadiyah terhadap dirinya dan keluarganya. Dia yang berasal dari keluarga Katolik, merasa diterima dengan hangat di UMK.

"Kami merasa senang di sini. Bisa diterima dengan baik, teman-teman kita saling bantu dan akrab," ujar Afra.

Bahkan, ia telah mengikuti mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) hingga tiga kali tanpa kendala berarti.

Meski sedikit kesulitan mempelajari Bahasa Arab, Afra tetap merasa semangat berkat dukungan teman-temannya.

"Tulisannya yang panjang-panjang garis-garis (hijaiyah) agak susah, tapi dukungan kita punya teman ada dan mereka baik-baik," imbuhnya.

Afra mengakui bahwa toleransi yang diterapkan Muhammadiyah tidak hanya sebatas slogan, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Di Muhammadiyah kita diterima dengan baik, tidak hanya ucapan, tapi juga tindakan nyata,” katanya.

Tak hanya Afra, keluarganya juga memiliki hubungan erat dengan UMK. Kakaknya telah menyelesaikan studi di UMK, dan adiknya saat ini juga tengah menempuh pendidikan di universitas yang sama.

"Bapak kami bersyukur ada Muhammadiyah sebagai tempat belajar anak-anaknya. Terlebih kita sebagai keluarga yang kurang mampu," ungkap Afra.

Ia berharap Muhammadiyah terus memperluas aksi sosial, kemanusiaan, dan pendidikan agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI