Berbagai prestasi lahir berkat penanaman nilai-nilai baik dalam diri Rafael melalui program pengembangan diri TELADAN. Mulai dari Best Male Participant in Tanoto Foundation Lead Self Program 2022; National 1st Runner-Up of Marketeers Innovation Challenge 2023 "Business Model Innovation" with Pertamina; Finalist of the 14th PPM Business Case Competition with Le Minerale, Mayora 2023; National 2nd Runner-Up of BIST LEAGUE 6.0 (Business IT Competition) with Bandung Institute of Technology 2023.
“Saya mendapatkan penghargaan ini atas progres yang konsisten dan komitmen saya dalam mengikuti pembelajaran setiap bulan terkait penemuan potensi dan aktualisasi diri selama 1,5 tahun,” ujar Rafael yang menjadi president of Tanoto Scholar Association UGM.
Tanoto Foundation tidak hanya membantu para mahasiswa mengukir berprestasi selama menjadi berkuliah, para alumni penerima beasiswa TELADAN juga memiliki jenjang karier yang cemerlang. Misalnya Zacky Khairul Umam alumni TELADAN angkatan 2006 kini menjadi Direktur Abdurrahmn Wahid Centre for Peace and Humanities Universitas Indonesia sekaligus dosen di Universitas Islam International Indonesia, Vanessa Geraldine alumni TELADAN angkatan 2013 kini menjadi co-founder and Chief Commercial Officer PRIEDS Technology, Vania Fitryanti Herlambang alumni TELADAN angkatan 2013 yang kini menjadi aktivis lingkungan, Miss International Indonesia 2018 dan Puteri Indonesia Lingkiungan 2018. Selain nama-nama yang telah diuraikan, masih ada ribuan alumni beasiswa TELADAN yang kini dapat berkarier baik di dalam maupun luar negeri.
Model Beasiswa yang Wajib Direplikasi
Pakar Pendidikan, Darmaningtyas memberikan apresiasi kepada Tanoto Foundation karena telah melahirkan model beasiswa yang fokus meningkatkan soft skill para penerimanya. Terlebih, beasiswa Tanoto Foundation juga bersifat inklusif sehingga perlu direplikasi oleh berbagai pihak untuk melahirkan lebih banyak lagi pemuda dengan technical skill dan soft skill yang mumpuni.
"Tentu bagus itu. Model ini perlu dikembangkan lagi," kata Darmaningtyas saat dihubungi.
Setali tiga uang, Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Hempri Suyatna menilai kemampuan interpersonal atau soft skill pemuda harus ditingkatkan agar bisa mengikuti berbagai bentuk dinamika ketenagakerjaan yang ada. Saat ini Indonesia sedang berada dalam fase puncak bonus demografi. Artinya, jumlah penduduk usia tenaga kerja mendominasi Indonesia, sehingga persaingan di sektor ketenagakerjaan menjadi tinggi.
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023, jumlah penduduk usia kerja di atas 15 tahun sebanyak 212,59 juta orang dengan jumlah angkatan kerja mencapai 147,71 juta orang, naik 3,99 juta orang dibanding Agustus 2022. Penduduk yang bekerja juga mengalami kenaikan, yakni sebanyak 139,85 juta orang pada Agustus 2023, naik sebanyak 4,55 juta orang dari Agustus 2022.
Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan. Merujuk pada Sakernas Agustus 2022 tercatat tingkat pengangguran terbuka sebanyak 5,86 persen turun menjadi 5,32 persen pada Agustus 2023. Meski mengalami penurunan, jumlah pengangguran masih terbilang tinggi yakni 7,86 juta orang.
Oleh karena itu, Hempri meminta agar pemerintah mulai fokus menciptakan program pengembangan kapasitas, salah satunya dengan memberikan beasiswa dengan menambahkan kemampuan kewirausahaan atau soft skill. Peningkatan kurikulum ini dinilai sangat penting untuk mendorong pemuda mampu beradaptasi dengan situasi pasar kerja terkini.
"Saya lihat Tanoto Foundation itu menambahkan soft skill. Pemerintah harus mengembangkan ini, kurikulum tidak boleh stagnan, harus update dengan situasi pasar kerja, sehingga tenaga kerja bisa diserap pasar kerja baru," kata Hempri.