"Tadinya hanya memberikan beasiswa saja, kini menjadi beasiswa kepemimpinan. Kami tidak hanya memberikan akses pendidikan tetapi juga pelatihan mulai dari semester dua sampai lulus," kata Michael dalam wawancara ekslusif penerima Beasiswa Liputan Tanoto Foundation, Rabu (20/11/2024).

Selama menjadi penerima beasiswa TELADAN, para penerima yang disebut sebagai Tanoto scholars akan mendapatkan bantuan biaya kuliah 100 persen mulai semester dua sampai delapan dan tunjangan biaya hidup setiap bulan. Selain itu, mereka juga mendapatkan kurikulum pengembangan kepemimpinan yang didesain sesuai dengan perkembangan psikologis mahasiswa. Adapun tahapan pengembangan kepemimpinan TELADAN dimulai dari fase Lead Self untuk mahasiswa yang berada di semester dua sampai empat. Di sini Tanoto scholars akan dibantu untuk mengenali diri sendiri dengan baik, bagaimana memimpin diri sendiri sebelum kemudian nanti mereka akan memimpin orang lain.
Selanjutnya masuk tahap kedua, yakni Lead Others di semester lima dan enam. Di tahap ini Tanoto scholars diajak untuk mulai memimpin lingkungan sekitarnya. Mereka diminta untuk memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat.
"Tahap kedua (Tanoto scholars) diajak memahami persoalan masyarakat dan solusinya apa, misal stunting. Kami mengajak mereka berpikir, apa peran anak muda dalam masyarakat jika menghadapi persoalan ini," ujar Michael.
Setelah aktif memberikan kontribusi untuk masyarakat sekitar, maka tibalah Tanoto scholars pada tahap Professional Preparation di semester tujuh dan delapan. Para Tanoto scholars akan dikenalkan dengan berbagai pilihan karier yang bisa mereka kejar setelah lulus dari bangku perkuliahan. Tanoto membuka peluang magang baik di dalam maupun luar negeri, memberikan sponsorship untuk mengikuti lomba tingkat nasional maupun internasional, kesempatan membangun jejaring internasional melalui program belajar di luar negeri dan pembiayaan penelitian.
Dari kurikulum pengembangan kepemimpinan TELADAN, maka akan lahirlah sembilan karakter pemimpin masa depan TELADAN dalam diri para Tanoto scholars. Kesembilan karakter ini meliputi mawas diri (self-awareness), gigih (driven), integritas (integrity), pembelajar sepanjang hayat (continuous learning), teguh dan tekun (grit), peduli sesama (care of others), memberdayakan orang lain (empower others), inovatif (innovative), dan semangat wirausaha (enterpreneurial spirit). Capaian nilai-nilai karakteristik inilah yang membedakan beasiswa TELADAN dengan model beasiswa lainnya.
Untuk menjadi Tanoto scholars tidaklah sulit. Tanoto Foundation membuka peluang untuk semua mahasiswa aktif semester satu di sepuluh perguruan tinggi mitra Tanoto. Selain itu, pelamar d/minta menunjukkan prestasi akademik dengan nilai rata-rata rapor kelas XII SMA/SMK/MA adalah 8 dari skala 10) dan prestasi non-akademik seperti pengalaman organisasi kesiswaan, komunitas sosial atau terkait lainnya. Pelamar juga diminta menunjukkan potensi kepemimpinan yang kuat serta komitmen untuk berkontribusi pada masyarakat. Mahasiswa penyandang disabilitas juga dipersilakan mendaftar program beasiswa ini.
"Kami terbuka untuk siapa saja, berbagai latar belakang termasuk disabilitas," ujar Michael.
Sampai saat ini program TELADAN belum memiliki program khusus untuk memfasilitasi Tanoto scholars disabilitas. Semua penerima beasiswa akan mendapatkan fasilitas yang sama dan memiliki peluang serta kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri. Meski demikian, Tanoto Foundation tidak berdiam diri, mereka aktif melakukan koordinasi dengan bagian kemahasiswaan untuk bisa mengakomodasi kebutuhan Tanoto scholar disabilitas.
Michael mengakui, dampak dari beasiswa TELADAN untuk mahasiswa disabilitas belum bisa dilihat karena program TELADAN baru dimulai tahun 2019. Namun, ia melihat potensi yang luar biasa dari para Tanoto scholars disabilitas yang menjalani pengembangan kepemimpinan.