Beasiswa TELADAN Cetak Pemimpin Masa Depan Inklusif dan Berkualitas Dunia

Jum'at, 06 Desember 2024 | 14:22 WIB
Beasiswa TELADAN Cetak Pemimpin Masa Depan Inklusif dan Berkualitas Dunia
Teladan tanoto foundation (Dok. Tanoto Foundation)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program TELADAN yang digagas oleh Tanoto Foundation menghadirkan beasiswa inklusif yang terbuka untuk semua, termasuk penyandang disabilitas, dengan menambahkan pelatihan kepemimpinan untuk para penerima program. Sejauh mana program ini melahirkan pemuda calon pemimpin masa depan inklusif dan berkualitas global?

Di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK), suasana tegang biasanya menyelimuti. Namun, seorang pemuda dengan jas berwarna gelap tampak tenang duduk di balik meja pemohon. Tidak ada raut wajah gugup tersirat di wajahnya. Penyakit katarak kongenital yang membuatnya mengalami kebutaan total sejak berusia 15 tahun bukan menjadi penghalang. Di ruang sidang itu, pemuda yang kerap dipanggil Fauzi itu duduk sebagai kuasa hukum dalam perkara uji materiil Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential nomination threshold).

Fauzi tidak berjuang sendiri. Ia didampingi dua koleganya, Ahmad Alfarizy dan Sandy Yudha Pratama Hulu, yang bersama-sama mengawal permohonan dari Hadar Nafis Gumay, Direktur Eksekutif Yayasan NETGRIT, dan Titi Anggraeni, seorang penggiat demokrasi. Mereka meminta agar partai parlemen maupun non-parlemen dapat mencalonkan pasangan presiden tanpa terhalang ambang batas suara.

Ini bukan kali pertama Fauzi tampil di ruang sidang MK. Saat masih duduk di semester 8 Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ia sudah mencuri perhatian ketika menggugat Pasal 7 ayat (2) huruf s UU Nomor 10 Tahun 2016. Gugatan itu mendesak MK melarang anggota legislatif terpilih di Pileg 2024 maju dalam Pilkada 2024, dengan alasan pengkhianatan terhadap mandat rakyat. Meski gugatan itu ditolak, keberanian Fauzi meninggalkan kesan mendalam. Bahkan, beberapa hakim memuji keseriusan dan kedalaman argumennya.

Tidak hanya bersinar di ruang sidang Mahkamah Konstitusi, Fauzi juga menunjukkan kiprahnya sebagai pemimpin muda berbakat di tingkat nasional. Pada 2023, ia berhasil terpilih menjadi salah satu dari 35 peserta Sekolah Staf Presiden (SSP), sebuah program kepemimpinan nasional yang diikuti lebih dari 66.000 pendaftar di seluruh Indonesia. Selama 14 hari, ia dan peserta lainnya mendapatkan pelatihan intensif tentang kepemimpinan dan pengelolaan negara. Pelatihan ini menjadi bekal pokok untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan. Fauzi mengakui, perjalanan hidupnya hingga titik ini tidak terlepas dari berbagai pelatihan dan pembinaan yang ia dapatkan melalui beasiswa TELADAN dari Tanoto Foundation.

"Program TELADAN mengajarkan banyak nilai-nilai, seperti tekun dan pantang menyerah. Seluruh kegiatanku di dalam dan luar kampus banyak terinspirasi dari nilai-nilai yang dibawa oleh Tanoto Foundation," kata Fauzi saat dihubungi Suara.com, Senin (18/11/2024).

Nur Fauzi Ramadhan (kedua dari kanan) penyandang disabilitas netra menjadi lawyer dalam perkara uji materiil presidential nomination threshold (Youtube/MKRI)
Nur Fauzi Ramadhan (kedua dari kanan) penyandang disabilitas netra menjadi lawyer dalam perkara uji materiil presidential nomination threshold (Youtube/MKRI)

Fauzi adalah salah satu dari sekitar 8.338 penerima beasiswa TELADAN dari Tanoto Foundation sejak tahun 2006-2023. Merujuk pada data Tanoto Foundation per Oktober 2024, sepanjang tahun 2021-2024 tercatat ada 121 penerima beasiswa TELADAN aktif yang tersebar di sepuluh perguruan tinggi mitra. Penerima beasiswa ini didominasi oleh mahasiswa jurusan engineering yakni sebanyak 40 mahasiswa atau 33 persen, selanjutnya sebanayk 32 mahasiswa atau 26 persen berasal dari jurusan social science, dan 17 mahasiswa atau 14 persen dari jurusan medicine and healthcare. Mayoritas mahasiswa penerima beasiswa TELADAN sebanyak 58 mahasiswa atau 48 persen mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,75 setiap semester.

Lewat guyuran beasiswa TELADAN, Fauzi mampu menembus keterbatasan yang dimiliki dan mengukir prestasi di tingkat nasional. Berkat dukungan TELADAN pula, Fauzi bisa lulus dari Ilmu Hukum Universitas Indonesia dengan meraih gelar cumlaude. Perluasan akses beasiswa inklusif yang terbuka untuk penyandang disabilitas dari Tanoto ini selaras dengan tujuan nomor 4 Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia tentang pendidikan berkualitas yang inklusif dan komitmen Group of Twenty (G20) 2022 yakni mempercepat inklusivitas pasar kerja bagi penyandang disabilitas.

penerima teladan (Suara.com)
penerima teladan (Suara.com)

Membangun Karakter Pemimpin Masa Depan bersama TELADAN

Program TELADAN merupakan singkatan dari Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan. Program yang lahir sejak tahun 2006 ini merupakan inisiatif dari Tanoto Foundation untuk memberikan beasiswa dan pelatihan kepemimpinan kepada mahasiswa dari perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation. Hingga saat ini ada sepuluh perguruan tinggi yang telah bermitra dengan beasiswa TELADAN, yakni Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, dan Universitas Sumatera Utara.

Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation, Michael Susanto mengatakan, kemampuan teknikal yang didapatkan di jenjang perkuliahan tidak cukup untuk melahirkan anak muda siap kerja. Mulai tahun 2019 Tanoto Foundation menambahkan program pelatihan kepemimpinan untuk meningkatkan soft skill para penerima beasiswa untuk meningkatkan peluang kerja yang lebih baik dan dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat. Program ini juga dilahirkan untuk membantu Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi di Indonesia yang masih rendah, yakni 33,7 persen di tahun 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI