Sebut 1,4 Juta DPT di Jaktim Tak Terima Undangan Nyoblos Pilkada, Kubu RK-Suswono: Banyak Pemilih RIDO

Kamis, 05 Desember 2024 | 21:38 WIB
Sebut 1,4 Juta DPT di Jaktim Tak Terima Undangan Nyoblos Pilkada, Kubu RK-Suswono: Banyak Pemilih RIDO
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil (tengah) dan Suswono (tengah kanan) menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye akbar terakhir di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mengungkap banyaknya golongan putih alias golput di Kota Jakarta Timur saat hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 27 November 2024 lalu. Bahkan, jumlahnya mencapai setengah dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Tim Bidang Hukum RIDO, Muslim Jaya Butar Butar mengatakan, dari 2,8 juta DPT di Jaktim, sebanyak 1,4 juta di antaranya tak mencoblos. Hal ini disebutnya terjadi lantaran mereka tak mendapatkan surat undangan menggunakan hak pilih alias formulir C6.

"Nah kalau tingkat partisipasi, kami hitung ya, di Jakarta Timur, itu DPT-nya hampir 2,8 juta. Setelah kami cek, ada 1,4 juta warga yang tidak mendapatkan C6 pemberitahuan," ujar Muslim di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kamis (5/11/2024).

Tim Bidang Hukum RIDO, Muslim Jaya Butar Butar. [Suara.com/Fakhri]
Tim Bidang Hukum RIDO, Muslim Jaya Butar Butar. [Suara.com/Fakhri]

Ia pun meyakini dari 1,4 juta DPT yang tak memilih, ada banyak dari mereka merupakan pemilih Paslon nomor urut satu. Hal ini pun jadi berdampak pada perolehan suara RIDO di Pilkada DKI Jakarta. 

Baca Juga: Aibnya sampai Dibahas Pejabat Malaysia, PM Anwar Ibrahim Pertanyakan Akhlak Gus Miftah

"Nah ini kan luar biasa. Luar biasa ini. Di 1,4 juta itu, tentu pemilih RIDO itu ada di situ. Nah kalau mereka tidak mendapatkan C6 pemberitahuan, bagaimana mereka bisa memilih?" ucapnya.

Kemudian, ia juga menyayangkan minimnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialiasi mengenai KTP sebagai pengganti formulir C6. Ia menyebut banyak pemilih yang tak mengetahuinya.

"Kalau pertanyaannya dibalik misalnya, kan bisa menggunakan KTP? Nah sekarang pertanyaannya kami balik lagi. Apakah KPUD sudah melakukan sosialisasi secara baik di lapangan?" tuturnya.

"Terhadap, andai kata, misalnya tidak mendapatkan pemberitahuan tapi menggunakan KTP," pungkasnya.

Baca Juga: Didesak Agar Didepak dari Kabinet Prabowo, Dasco Gerindra Lepas Tangan soal Nasib Gus Miftah: Saya Gak Bisa Jawab

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI