Suara.com - Sosok Gus Miftah belakangan terus menjadi sorotan setelah mengolok-olok Sunhaji, penjual es teh saat berdagang di lokasi pengajian. Kekinian, muncul video terbaru usai Utusan khusus Presiden Prabowo Subianto itu telah meminta maaf kepada Sunhaji.
Dalam video tersebut, Gus Miftah tampak menepuk pundak hingga merangkul Sunhaji. Namun, terlihat ekspresi Sunhaji tampak tak nyaman seperti orang yang terintimidasi.
"Sekarang kamu pilih, mau diumrahkan orang lain atau diumrahkan abah (Gus Miftah)," ujar Gus Miftah sembari merangkul Sunhaji dengan tangan kanannya.
"Yang berangkat nanti, kamu, istri dan mertuamu," lanjut Gus Miftah menggunakan bahasa jawa sembari menempuk pundak Sunhaji.
Bukannya menuai simpati, aksi Gus Miftah yang ingin memberangkat bapak penjual es teh itu untuk umrah ke Tanah Suci justru mendapat komentar miring. Video Gus Miftah pun turut dikomentari oleh Profesor dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir.
Lewat cuitan di akun X pribadinya Joel Picard pada Kamis (5/12/2024), Prof Sulfikar menyoroti gestur Gus Miftah ketika merangkul Sunhaji. Menurutnya, rangkulan Gus Miftah justru dianggap sebagai bentuk merendahkan orang lain.
"Dude doing “rangkul-rangkul” gesture is very patronizing, which only reflects his panicking," tulis Prof Sulfikar dikutip Suara.com, Kamis.
Cuitan Prof Sulfikar soal video Gus Miftah merangkul Sunhaji juga mendapat cibiran dari netizen. Bahkan, ada yang menyindir soal akhlak Gus Miftah berbicara dengan orang yang lebih tua darinya.
"Ga ada akhlaknya bocah 1981, rangkul maksa orang yang lebih tua," sindir akun @Ma******.
"Its bullying," celetuk akun @re**********.
"Sok-asik," cibir akun @Gu********.