
Senada dengan Jaka, Harun yang merupakan sopir taksi mengaku setuju jika nantinya usulan SIM seumur hidup bisa terlaksana. Meski demikian, dia belum tahu banyak terkat hal ini.
"Wah, saya belum tau sih kalau ada info begitu, dan kalau memang benar yah saya sangat setuju dan sangat bagus jika terealisasi," kata Harun ditemui di Kawasan Mega Kuningan.
Harun menyatakan bahwa wacana SIM seumur hidup ini harus dipercepat agar terealisasi. Ia kemudian mengeluh soal sulitnya perpanjangan SIM jika lewat satu hari saja.
"Ya, harus secepatnya jelas, saya punya SIM motor lewat satu hari harus bikin baru, itu kan pusing, dan mintanya juga gede kalau bikin baru tuh, bisa Rp 750 ribu," kata dia.
Sebelumnya Anggota Komisi III DPR RI fraksi PAN, Syarifudin Sudding, meminta agar Surat Izin Mengemudi atau SIM, Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK, hingga Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau TNKB bisa diberlakukan seumur hidup. Menurutnya, hal itu akan meringankan masyarakat.

Hal itu disampaikan Sudding dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI bersama Kakorlantas Polri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
"Saya pernah usulkan agar perpanjangan SIM, STNK, dan TNKB itu cukup sekali saja seumur hidup, seperti KTP," kata Sudding.
Ia menilai adanya perpanjangan hal tersebut justru hanya menguntungkan vendor saja. Terlebih bukan untuk mengejar target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Ini kan hanya untuk kepentingan vendor ini. Ini selembar SIM ukurannya tidak seberapa, STNK juga tidak seberapa, tapi biayanya sangat luar biasa, kan begitu dan itu dibebankan ke masyarakat," ungkapnya. [Moh Reynaldi Risahondua]
Baca Juga: Ojol Tidak Dapat BBM Bersubsidi