Usulan Anggota DPR SIM Seumur Hidup Bikin Driver Ojol dan Sopir Taksi Senang, Berharap Segera Terealisasi

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 14:40 WIB
Usulan Anggota DPR SIM Seumur Hidup Bikin Driver Ojol dan Sopir Taksi Senang, Berharap Segera Terealisasi
Ojek online melintas di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usulan agar Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat diberlakukan layaknya Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi seumur hidup, sehingga tidak harus perpanjangan lagi 5 tahunan sempat dibahas di Komisi III DPR RI. Adapun yang mengusulkannya adalah Anggota Komisi III DPR RI fraksi PAN, Syarifudin Sudding.

Usulan Syarifudin kekinian mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya Jaka yang melakoni pekerjaan di bidang jasa angkutan umum sebagai Driver Ojek Online.

Jaka mengaku bahagia dan senang dengan wacana SIM yang akan diberlakukan seumur hidup layaknya KTP. Menurut Jaka, hal ini dinilai akan sedikit mengurangi beban masyarakat.

"Ya baguslah buat ngurangin beban masyarakat, karena kalau sekali perpanjangan juga kita pasti bayar lagi, paling Rp 150 ribu kalau perpanjangan," kata Jaka saat diwawancara jurnalis Suara.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

Baca Juga: Ojol Tidak Dapat BBM Bersubsidi

Menurutnya tidak ada fungsi dari perpanjangan SIM yang dilakukan setiap 5 tahun sekali.

"Menurut saya, kalau perpanjang itu fungsinya buat apa gitu?, kalau kaya KTP itu kan bisa seumur hidup, nah kalau SIM diperpanjang buat apa gitu?," tegas Jaka.

Driver Ojek online ini menjelaskan bahwa dahulu juga KTP sempat mengalami perpanjangan seperti SIM. Setelah KTP bisa seumur hidup, dia menilai seharusnya SIM juga dapat diberlakukan seperti KTP.

"Kala sebelumnya KTP kan, KTP juga asalnya perpanjang juga ya, nah sekarang di seumur hidupin, kenapa KTP bisa, SIM enggak bisa gitu?," jelas Jaka.

Meski awalnya Jaka sempat tidak tahu soal usulan tersebut, namun setelah menonton cuplikan video dari seorang politisi, ia kemudian langsung sangat menyetujui usulan tersebut.

Baca Juga: Bahlil Ingin Cabut Subsidi BBM untuk Driver Ojol? Waktunya Melirik Motor Matic Irit, Ini Rekomendasinya

"Ya kalau menurut politisi begitu, pandangan masyarakat juga akan sama, ya mikirnya ke duit-duit lagi gitu," kata dia.

Salah satu sopir taksi, Harun. (Suara.com/Moh Reynaldi Risahondua)
Salah satu sopir taksi, Harun. (Suara.com/Moh Reynaldi Risahondua)

Senada dengan Jaka, Harun yang merupakan sopir taksi mengaku setuju jika nantinya usulan SIM seumur hidup bisa terlaksana. Meski demikian, dia belum tahu banyak terkat hal ini.

"Wah, saya belum tau sih kalau ada info begitu, dan kalau memang benar yah saya sangat setuju dan sangat bagus jika terealisasi," kata Harun ditemui di Kawasan Mega Kuningan.

Harun menyatakan bahwa wacana SIM seumur hidup ini harus dipercepat agar terealisasi. Ia kemudian mengeluh soal sulitnya perpanjangan SIM jika lewat satu hari saja.

"Ya, harus secepatnya jelas, saya punya SIM motor lewat satu hari harus bikin baru, itu kan pusing, dan mintanya juga gede kalau bikin baru tuh, bisa Rp 750 ribu," kata dia.

Sebelumnya Anggota Komisi III DPR RI fraksi PAN, Syarifudin Sudding, meminta agar Surat Izin Mengemudi atau SIM, Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK, hingga Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau TNKB bisa diberlakukan seumur hidup. Menurutnya, hal itu akan meringankan masyarakat.

Ilustrasi SIM - Jadwal SIM Keliling Kota Tangerang (Dok. Polri)
Ilustrasi SIM . (Dok. Polri)

Hal itu disampaikan Sudding dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI bersama Kakorlantas Polri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

"Saya pernah usulkan agar perpanjangan SIM, STNK, dan TNKB itu cukup sekali saja seumur hidup, seperti KTP," kata Sudding.

Ia menilai adanya perpanjangan hal tersebut justru hanya menguntungkan vendor saja. Terlebih bukan untuk mengejar target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Ini kan hanya untuk kepentingan vendor ini. Ini selembar SIM ukurannya tidak seberapa, STNK juga tidak seberapa, tapi biayanya sangat luar biasa, kan begitu dan itu dibebankan ke masyarakat," ungkapnya. [Moh Reynaldi Risahondua]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI