Buntut Hinaan Gus Miftah ke Penjual Es Teh, DPR Desak Kemenag Keluarkan Sertifikasi Juru Dakwah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 09:33 WIB
Buntut Hinaan Gus Miftah ke Penjual Es Teh, DPR Desak Kemenag Keluarkan Sertifikasi Juru Dakwah
Gus Miftah [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus olok-olok Gus Miftah terhadap pedagang es teh dalam sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) berbuntut desakan pembuatan kebijakan baru.

Desakan tersebut disampaikan Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan sertifikasi bagi pendakwah.

Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq mengatakan sertifikasi untuk pendakwah perlu diberlakukan untuk memastikan kapasitas penceramah dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan.

"Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah," kata Maman mengutip Antara, Rabu (4/12/2024).

Baca Juga: Anggap Gus Miftah Aset Bangsa, Ketum GP Ansor Minta Kasus Olok-olok Penjual Es Teh Tidak Perlu Diperpanjang

Maman mengemukakan kasus olok-olok yang dilakukan Gus Miftah sepantasnya menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak untuk menjaga perkataan di hadapan publik.

Terkhusus bagi pendakwah yang seharusnya menguasai sumber-sumber nilai keagamaan, baik itu dari Alquran, hadis, maupun sumber-sumber klasik.

Tak hanya itu, ia menambahkan ulama juga dianjurkan untuk memiliki tema-tema pokok keagamaan dalam setiap sumber ceramah.

Lebi menekankan tidak boleh ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.

Anggota MKD DPR RI Maman Imanul Haq. (Suara.com/Novian)
Anggota Fraksi PKB DPR RI Maman Imanul Haq. (Suara.com/Novian)

"Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama. Misalnya, soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama," ujar Maman yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan, Majalengka.

Baca Juga: Punya Gelar 'Gus' tapi Niradab, Sosiolog 'Ceramahi' Gus Miftah Pakai Ayat Alquran usai Sindir Nasib Penjual Es Teh

Tak hanya itu, ia meminta agar Kemenag dan masyarakat menjadi pengawas apabila ada juru dakwah yang melanggar aturan. Apabila pendakwah melakukan pelanggaran, perlu ada surat teguran hingga sanksi.

"Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral yang memuat ucapan dai kondang sekaligus Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana atau akrab disapa Gus Miftah melecehkan pedagang es teh.

Dalam video itu, terdapat Gus Miftah memgeluarkan kata yang menghina sekaligus mengolok dan dinilai sebagian besar masyarakat telah melecehkan seorang warga penjual es teh.

Bahkan, di media sosial X dan Instagram, masyarakat mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah/dai yang semestinya memberikan kesejukan. (Antara)

Juliussantoso
Gus Mitfah bisa bedakan gak antara bercanda dan menghina, klo bercanda tdk merendahkan seseorang. Jual es teh mencari rejeki yg halal utk anak isteri. Masih banyak org kurang mampu di Indonesia klo mau dihina.
Ilham
Rakyat Indonesia sudah tahu betul siapa Gus Miftah ini. Bagaimana watak atau karakternya sejak awal yang tak pantas disebut seorang ulama atau ustadz yang diberi gelar Gus tersebut. Hanya saja para pengikutnya yang mengagung²kan Miftah. Miftah Gondrong ini tidak bisa berubah karena sudah berulang² kali melakukan perbuatan atau tindakan yang meremehkan, menghina, menjelek²kan, melecehkan, bahkan bicara seenak perutnya tanpa mau memikirkan apa akibatnya dan tanpa mau melihat siapa audiensnya. Dia menganggap dirinya paling super dan paling benar. Miftah ini sulit untuk meminta maaf kepada orang yang telah dihinanya kalau tidak dicecar atau dikritik habis²an oleh netizen maupun MUI. Setelah dicecar dan dikritik barulah Miftah meminta maaf kepada sang penjual es tea yang telah dihina dan diolok²nya tersebut. Anehnya, masih ada juga oknum yang membela Miftah dengan mengatakan penjual es tea itu seharusnya bersyukur dengan Miftah karena Miftahlah dia sang penjual es tea mendapat rezeki berlebih. Padahal semua itu berkat doa dan ikhtiar banyak netizen dan orang lain yang memohon kepada Allah SWT agar sang penjual es tea diberikan limpahan rezeki. Bukan karena Miftah tapi karena Allah SWT telah mengijabah doa dan ikhtiar orang² yang telah mendoakan sang penjual es tea. Rakyat Indonesia juga tidak habis fikir mengapa orang seperti Miftah ini malah diberi kedudukan dijadikan Utusan khusus Staf Presiden. Apakah di Indonesia ini sudah tidak ada lagi atau sudah kehabisan stok ulama kondang selain Miftah? Masih banyak ulama kondang yang lebih beradab, bermoral, beretika, dan bermartabat. Banyak netizen yang menginginkan agar Miftah secepatnya diganti atau dipecat sebelum tatanan program yang dirancang Presiden Prabowo gagal akibat ulah segelintir para oknum pembantunya.
waris
Saya usul pecat aja Miftah ga pantas di panggil Gus
9 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI