Serangan Israel di Gaza Selatan Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Bella Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 04:05 WIB
Serangan Israel di Gaza Selatan Tewaskan Puluhan Warga Sipil
Ilustrasi - Api dan asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah tank-tank Israel memasuki wilayah utara Khan Younis di Gaza Selatan. Serangan ini berlangsung hanya sehari setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru, yang diklaim sebagai respons terhadap peluncuran roket dari area tersebut. Menurut laporan medis Palestina, setidaknya 20 warga Gaza tewas akibat serangan udara Israel di berbagai wilayah.

Penduduk lokal melaporkan bahwa penembakan intens dari tank Israel memaksa banyak keluarga meninggalkan rumah mereka dan menuju ke wilayah kemanusiaan Al-Mawasi di barat. Suara ledakan terus terdengar di dekat area pemukiman, menciptakan ketakutan dan kepanikan di antara warga sipil.

Tim medis Gaza menyebutkan, 11 orang tewas dalam tiga serangan udara di bagian tengah Gaza, termasuk enam anak dan seorang tenaga medis. Lima korban tewas saat sedang mengantri di depan sebuah toko roti. Di wilayah Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir, sembilan warga Palestina lainnya dilaporkan tewas akibat tembakan tank Israel.

Sementara itu, di utara Gaza, serangan ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya telah memasuki hari kelima berturut-turut. Direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya, menyatakan tiga staf medis terluka akibat serangan tersebut, satu di antaranya dalam kondisi kritis.

Baca Juga: 4.047 Nyawa Melayang dalam Perang Israel-Hizbullah di Lebanon, Ratusan Anak Jadi Korban

“Drone menjatuhkan bom berisi pecahan logam yang melukai siapa saja yang berani bergerak,” ungkap Abu Safiya, menggambarkan situasi darurat yang dihadapi rumah sakit tersebut.

Penduduk di tiga kota utara Gaza — Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun — melaporkan bahwa puluhan rumah telah dihancurkan oleh pasukan Israel. Warga Palestina menuduh militer Israel berusaha memaksa mereka keluar dari wilayah utara Gaza untuk menciptakan zona penyangga. Namun, pihak militer Israel membantah tuduhan ini, dengan menyatakan bahwa operasi tersebut bertujuan mencegah militan Hamas berkumpul kembali di wilayah yang telah dibersihkan sebelumnya.

Serangan terbaru ini merupakan bagian dari kampanye militer Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas menyerang wilayah Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 lainnya. Sejak saat itu, lebih dari 44.400 warga Palestina tewas dan banyak lainnya terluka akibat serangan balasan Israel. Infrastruktur Gaza juga hancur lebur akibat serangan tersebut.

Meski pekan lalu Israel menyepakati gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, konflik di Gaza terus berlanjut tanpa tanda-tanda mereda. Gencatan senjata sebelumnya yang pernah terjadi hanya bertahan selama seminggu lebih dari setahun yang lalu.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 3 Anggota Hamas di Tepi Barat, Rumah Sakit Digeruduk Tentara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI