Jerman Bongkar Jaringan Penyelundup Migran dari Timur Tengah, Ratusan Aparat Diterjunkan untuk Penggeledahan

Bella Suara.Com
Rabu, 04 Desember 2024 | 19:13 WIB
Jerman Bongkar Jaringan Penyelundup Migran dari Timur Tengah, Ratusan Aparat Diterjunkan untuk Penggeledahan
Kapal yang membawa sekitar 400 migran tiba di pelabuhan Palaiochora setelah operasi penyelamatan oleh di Pulau Kreta, Yunani, Selasa (22/11/2022). [FLASHNEWS.GR/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Jerman melakukan operasi besar-besaran pada Rabu dini hari (3/12/2024) untuk membongkar jaringan kriminal Irak-Kurdi yang diduga terlibat dalam penyelundupan migran dari Timur Tengah dan Afrika Timur ke Inggris melalui Prancis.

Dalam operasi ini, lebih dari 500 petugas menggeledah sejumlah lokasi di kota-kota seperti Essen, Gelsenkirchen, Bochum, dan Grevenbroich.

Operasi yang melibatkan Europol dan otoritas keamanan Prancis ini mencakup penggeledahan rumah tinggal, fasilitas penyimpanan, hingga sebuah tempat penampungan pengungsi di Essen. Semua ini dilakukan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan di Lille, Prancis.

Kapal imigran gelap di Pantai Keusik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (29/6/2024). [Foto: Istimewa]
Kapal imigran gelap di Pantai Keusik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (29/6/2024). [Foto: Istimewa]

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menyebut operasi ini sebagai pukulan telak terhadap perdagangan manusia internasional.

Baca Juga: Nasib Bersama Liverpool Belum Pasti, Mohamed Salah Didekati Liga Besar Jerman

Menurut Faeser, jaringan tersebut menggunakan ancaman dan kekerasan untuk memaksa migran menaiki perahu karet berkualitas rendah, mempertaruhkan nyawa mereka demi keuntungan pribadi.

Sebelumnya, otoritas Belgia, Prancis, dan Jerman juga telah menyelidiki jaringan serupa. Investigasi itu berujung pada 19 penangkapan pada awal tahun ini.

Penyidik mengungkap bahwa para pelaku yang berbasis di Jerman bertanggung jawab atas pembelian, penyimpanan, dan pengangkutan perahu-perahu yang digunakan untuk menyelundupkan migran dari pantai dekat kota Calais ke Inggris.

Dalam beberapa tahun terakhir, penyelundupan migran menggunakan perahu kecil semakin meningkat. Tahun lalu saja, lebih dari 30.000 migran dilaporkan menyeberangi Selat Channel menggunakan sekitar 600 perahu.

Europol menyebut metode ini kini lebih umum dibandingkan menyembunyikan migran di dalam truk.

Baca Juga: Cemburu Buta, Suami di Inggris Suruh Istri Telan Cincin Nikah Lalu Menganiayanya Hingga Tewas

Operasi ini menunjukkan tekad Eropa untuk melawan jaringan perdagangan manusia yang kerap mengorbankan nyawa demi keuntungan finansial. Upaya ini diharapkan dapat menghentikan lebih banyak tragedi di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI